Mengenal Diri
Posted by Herry @ 13:57 | in Artikel, Renungan | e-mail this article | + to del.icio.us
Catatan: artikel ini saya ambil secara tidak beradab dari blognya Mas Watung
‘Barangsiapa mengenal diri (sejati)nya, akan mengenal Tuhannya’. Man ‘Arafa Nafsahu, Faqad ‘Arafa Rabbahu. Konon itu kata-kata Baginda Rasulullah SAW (walaupun masih ada banyak perdebatan mengenai siapa sebenarnya yang mengucapkan kata-kata tersebut, tapi di kalangan pejalan ruhani yang pernah mimpi bertemu dengan Baginda Rasul SAW, konon Beliau membenarkan bahwa kata-kata tersebut adalah kata-katanya —red.).
Tapi seberapa susahnya sebenarnya mengenal diri itu? Sebegitu pentingnya kah hal itu sehingga bisa mengantarkan seseorang pada suatu pengenalan yang sungguh agung, sesuatu yang dicita-citakan oleh siapa saja yang percaya, pengenalan akan Tuhan? Bukankah yang disebut “saya” ini ya saya, ya yang ini? Tidakkah kita semua tahu dan kenal diri kita sendiri?
Not so fast, fella. Mari kita resapi kisah berikut ini.
: : : : : : :
Dalam keadaan sakratul maut, seseorang tiba-tiba merasa berada di depan sebuah gerbang. “Tok, tok, tok,” pintu diketuk.
“Siapa di situ?” ada suara dari dalam.
Lalu dia seru saja, “Saya, Tuan.”
“Siapa kamu?”
“Watung, Tuan.”
“Apakah itu namamu?”
“Benar, Tuan.”
“Aku tidak bertanya namamu. Aku bertanya siapa kamu.”
“Eh, saya anak lurah, Tuan.” Wajahnya mulai plonga-plongo.
“Aku tidak bertanya kamu anak siapa. Aku bertanya siapa kamu.”
“Saya seorang insinyur, Tuan.”
“Aku tidak menanyakan pekerjaanmu. Aku bertanya: siapa kamu?”
Sambil masih plonga-plongo karena nggak tahu mau menjawab apa, akhirnya ditemukanlah jawaban yang rada agamis sedikit.
“Saya seorang Muslim, pengikut Rasulullah SAW.”
“Aku tidak menanyakan agamamu. Aku bertanya siapa kamu.”
“Saya ini manusia, Tuan. Saya setiap Jumat pergi jumatan ke masjid dan saya pernah kasih sedekah. Setiap lebaran, saya juga puasa dan bayar zakat.”
“Aku tidak menanyakan jenismu, atau perbuatanmu. Aku bertanya siapa kamu.”
Akhirnya orang ini pergi melengos keluar, dengan wajah yang masih plonga-plongo.
Dia gagal di pintu pertama, terjegal justru oleh sebuah pertanyaan yang sungguh sederhana: siapa dirinya yang sebenarnya.
: : : : : : :
Nggak mudah, tho? Coba pikir, kita nggak paham siapa kita, maka kita punya tradisi besar mengasosiasikan sesuatu terhadap diri kita: nama, profesi, titel, jenis kelamin, warna kulit dan rambut, foto wajah (seperti yang di KTP, our identification!). Kita melabeli diri kita dengan sesuatu itu, kita pun nyaman dengan label itu, lalu merasa bahwa label itulah diri kita. Think again: apakah ‘aku’ sama dengan ‘tubuhku’?
Ah, Watung, itu cuma permainan kata!
Mungkin saja. Tapi perhatikanlah kalimat orang-orang agung itu: “Barangsiapa mengenal dirinya, akan mengenal Tuhannya.”
Knowing others is wisdom
Knowing the self is enlightenment.
Mastering others requires force
Mastering the self requires strength.
- Tao Te Ching
Does it make you wonder, my dear?
P.S.: Kisah di atas saya adaptasi secara tidak beradab serta sangat kurang ajar dari sebuah buku, Doa Sang Katak, karya Anthony De Mello.
—
Oh, by the way, untuk bacaan selanjutnya tentang mengenal diri, posting ini might help…
Gambar adalah lukisan cat air ‘waiting at the door’ karya Atanatur Dogan
All works above are licensed under
Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivs 3.0 License
«« Previous Post
'Anyway…'
Next Post »»
'Doa Untuk Sahabat'
.:: TrackBack: Right click here and copy link for TrackBack URI ::.
:: RSS feed for comments to this post ::
20 Comments - (Give Comment) »
1. salam,
Sepakat pak,:)….maaf baru mampir…saya pernah baca bukunya dunia sophie, wah dri pertanyaan satu aja ttg ’siapa aku ‘?..itu mampu membuat kita harus merenung kedalam. siapa sebenarnya yg ada dalam bungkus diri kita ini?…sebenarnya saya ada sedikit mau diskusi…ttg Ruh…semoga kapan2 bisa ketemu di YM. id saya: rabiah79@yahoo.com
salam
Comment by vera — Friday, March 24, 2006 @ 03:34
2. Alhamdulillah, Syukur ada site seperti ini. Terimakasih kepada mas Herry. Salam Kenal.
Kami sangat senang dengan site ini.
Mengenal diri sepertinya adalah sebuah kewajiban. Bagaimana mampu mengimplementasikan perintah Allah, bila diri ini saja tidak dikenal. Lalu bagaimana bisa memahami keinganan Allah SWT. Menjadi murid dari seorang Mursyid tentu akan membantu diri ini untuk bisa tunduk kepada-Nya.
Mas dulu kami aktif di pangajian Bina Qalbu di Makassar yang di bawakan oleh salah seorang teman dari paramartha. Tapi karena tugas kami akhirnya tidak dapat melanjutkannya. Kami tugas didaerah lain. Semoga ini bisa menjadi media pengganti dalam pengajian kami. Kami berkeinginan kuat menjadi salik.
Terimakasih, Wassalam
Comment by akbar — Thursday, April 13, 2006 @ 09:36
3. what your answer would be if you were that man who knocked?
Comment by tika — Tuesday, April 18, 2006 @ 20:34
4. Assalamualaikum wr wb
Herry, pa kabr, ini Didin, temen satu angkatan di psikologi. Sedang menjalani salah satu jalan Tuhan rupanya, selamat ya..
Lagi mau browsing tulisan2 kamu nihh, very inspiring.
Please kindly visit my blog at harisantai.blogspot.com. Oke dehh, kontak2 gue di yanesthi2yahoo.com or friendster juga bisa. Sharing2 pengalaman religius oke juga tuuhh. Selamat belajar mengenal Tuhan dan diri sendiri.
Comment by Yanesthi Hardini (Didin) — Thursday, April 27, 2006 @ 10:13
5. cari jalan kenal diri adalah wajib. carilah jalan itu kerana diri itu yg akan ditrima kembali kepada haqq.
Comment by dali solihin — Tuesday, May 23, 2006 @ 01:24
6. salamullah, bi izinillah, Assalamu’alaikum.wr.wb…
mohon maaf sebelumnya apabila sy lancang. terus terang pas sy coba buka blog/web ini, sy merasa senang+haru membaca tulisan2 yg ada didalamnya. terutama tentang ‘MENGENAL DIRI’. Bala Asykuru Ilallah…dari seoarang pembimbing, sy sedikit2 telah mengenal apa itu ‘AKU’ yang sebenar-benarnya. siapa itu ‘SAUDARA SEKANDUNG’ kita, apa itu “NAMA GELARAN’ kita dan apa itu ‘BAYANGAN DIRI’. Insya ALLAH, sy mengajak kepada Saudara2 kita disini utk terus berusaha mencari siapakah ‘DIRI/AKU’ kita yg sebenar2nya.
hormat saya,
lam nurrahman
taziku_man2004@yahoo.com
Comment by lam nurrahman — Friday, June 2, 2006 @ 13:42
7. Wa alaikum salaam Warahmatullah Wabarakatuh.
Terimakasih banyak telah berkunjung dan membaca… Semoga Allah menambahkan manfaat dan hikmah kepada kita melalui doa anda.
Salam Takzim..
Comment by Herry — Friday, June 2, 2006 @ 23:49
8. mas herry, ni aris. ini adalah pertama kalinya aku masuk ke blok ini dan langsung membaca2 tulisan yang ad di sini, aku sangat tertarik dengan tulisan mengenal diri sendiri, bagi diriku sendiri mungkin seperti yang di gambarkan mas herry dalam cerita pembuka itulah pemahamanku selama ini. aku minta tolong bimbingannya kepada mas herry agar aku bisa lebih mengenal diri sendiri
karena teryata mengenal diri sendiri itu tidak semudah apa yang selama ini aku pahami
terima kasih. semoga mas herry berkenan membantu saya.
Comment by Aris — Thursday, June 15, 2006 @ 12:42
9. Salam kenal, Aris.. terimakasih udah maen ke sini
Iya memang mengenal diri itu nggak mudah… sangat tidak mudah. Tapi kita harus bermujahadah memulainya…
Oh iya, untuk memperoleh bimbingan, syarat pertama adalah adanya sebuah pencarian (akan Allah, akan makna, akan kesejatian). Lalu, supaya lebih disiplin menapak di atas jalan, kita juga sebaiknya ada di bawah bimbingan seorang mursyid yang haqq. Dan saya tentu saja bukan seorang mursyid. Dalam hal ini saya rasanya cukup tahu diri, hehehe..
“Guru akan datang ketika murid siap,” kata seorang sufi.
Meanwhile, silahkan baca-baca ya ris.. thanks again! Sebagai awalan, mungkin artikel ini membantu? semoga bermanfaat deh…
Comment by Herry — Thursday, June 15, 2006 @ 13:42
10. saya hanya ingin memberikan sekidit bahan renungan pantun :
mursyidul amin itu gelarnya
laku diam kesenangannya
menjaga alam siang dan malam
itulah dia si “ISMUL AJHAM”…..
janganlah engkau duduk berpikir
laksana tukang, duduk mengukir
kalau tak tahu artinya zikir
hanyut amal mu seperti air…
wangi ruangan berbau dupa
aromanya sedap tiada terkira
sedetikpun tak pernah lupa
itulah dia para ambiya
Comment by al-faqir — Tuesday, January 9, 2007 @ 03:48
11. Assalamu’alaikum Mas Harry,
Blog ini bagus, cuma rasanya kurang interaksi, sebab tidak ada ruang untuk itu, mohon maaf ya Mas Harry, bukan tujuan mencela, saya pernah dikunjungkan pada websitenya bicarasufi, sepertinya di Malaysia, disana ada ruang untuk dikusi baik, fiqih, tariqah tassawuf bahkan aqidah, memang sih, apa yang hendak didiskusikan, dan tidak sedikit juga yang belum difahamkan melontarkan hujatan, namun majlisnya tetap berlangsung, siapa tahu juga blog ini akan menjadi ajang yang baik…semoga…
Comment by zal — Tuesday, January 16, 2007 @ 20:25
12. Ass. w.w.
An intriguing article…!
Sekedar menambahkan, menurut saya hadis “man arafa nafsah waqad arafa rabbah” meski secara sanad tidak sahih, namun maknanya adalah pengulangan dari ayat Quran, “walaa takuunu kalladzi nasullah, fa ansyahum anfusahum..”, “janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang melupakan Allah, maka mereka sebenarnya melupakan diri sendiri”.
Jadi, “Lupa Allah => Lupa diri sendiri”, kalau dibalik secara logika menjadi “ingat/mengenal diri => Mengenal Allah”.
Salam
Comment by warsono — Sunday, January 21, 2007 @ 23:55
13. Wah, makasih banget mas warsono… bener banget.
Thanks again! Dan salam kenal
Comment by Herry — Monday, January 22, 2007 @ 01:16
14. Untuk Zal, tengkiu banget masukannya yaa… saya aja ngisi blog ini di sela-sela waktu luang. Kalau ada ruang khusus tanya jawab, jujur aja, nggak akan kepegang, hehe..
Lagipula ini hanya sebuah blog, bukan forum. Mudah-mudahan nanti ada website khususnya, yang ditangani secara tim.
Makasih ya…
Comment by Herry — Monday, January 22, 2007 @ 01:22
15.
Comment by Budak Cacat — Thursday, March 8, 2007 @ 14:22
16. mengenali diri, aku, kamu dan kita mungkin sepakat dengan pertanyaan.. siapa aku??.
sudah 2 tahun aku mencoba mencari diri. sampai sekarang aku tidak mengenal diri ku sendiri. dan ada dua pertanyaan lagi dalam benak ku yaitu dari mana aku dan mau kemana aku. dua pertanyaan itu kerap kali menggangu malamku.
sekarang aku lagi mencoba mencari diri ku dengan ilmu cinta dengan landasan keiklasan. sedikit demi sedikit aku mulai menemukan diriku ini, sehingga nantinya nanti aku berani mengataan bahwa aku manusia…
Comment by ahmad — Friday, March 23, 2007 @ 16:47
17. Fahami….”Ana AL-Haq”-itulah jwpn untuk siapa aku..
dari Allah kembali ke Allah
dari tanah kembali ketanah(perjalanan hidup)
p/s: syurga itu hanya ehsan dari Allah
Comment by oittsss — Tuesday, May 22, 2007 @ 20:53
18. Tulisan yang arif..dan penuk makna..hanya dapat teurai ..
oleh pribadi yg sedang mengalami..
selamat menikmati jalan yang sedang tersaji..
jangan lupa berbagi..
sesama insani..
karena itu tujuan “kita di sini”..
berbagi sesuatu yang merasa “kita miliki”..
sewaktu sekolah formal kita harus melalui ..
SD = Sadar Diri..
kemudian SMP =Sadar Menempatkan Posisi..
sikap yg akan kita ambil..harus sinergi..
dengan situasi & kondisi..
lalu..SMA = Sanggup Menanggung Akibat..
atas semua sikap yg kita lalui..
terus PT = Pasrah ke Tuhan..
jika akibat sudah tidak kuat menimpa diri ini..
Comment by rudykelanacinta — Thursday, May 24, 2007 @ 15:24
19. Ass…….
subahanallah
merinding dah gw baca nya mas,….
Salam knl mas herry
satu pertanyaan yg begitu penting untuk kita jawab dengan penuh renungan… yg khusuk
Jumat, 14 November 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar