Rabu, 28 Januari 2009

Aku Untuk Negeriku : Pemuda Pemimpin Masa Depan

Pemuda Pemimpin Masa Depan
Oleh : Rivanli Azis*
Masih ingat ucapan Bung Karno dan Bung Hatta tentang Pemuda?Bung Karno pernah berkata, "Berikanlah aku seribu orang tua, maka kita akan mampu merobohkan Himalaya". Bung Hatta menimpali, "Berikanlah padaku sepuluh pemuda, maka kami akan dapat mengguncang dunia".Ucapan dua tokoh proklamator kemerdekaan ini menunjukkan betapa ‘dahsyat’nya kekuatan kaum muda dalam kehidupan dan peradaban. Tak hanya bagi bangsa dan negeri Indonesia, namun juga bagi seluruh umat di dunia pada umumnya.Ini karena disadari atau tidak, kiprah kaum muda selalu mengawali perjalanan bangsa Indonesia. Bahkan sejak negeri ini belum menemukan makna, bentuk dan hakikat kehidupan kenegaraan, kaum muda selalu menyertai jejak langkah bangsa ini dalam menapaki bentangan zaman.
Sejarah telah mencatat, atas prakarsa kaum mudalah negeri ini tergerak bangkit dari belenggu penjajahan. Atas semangat Dr Soetomo, Gunawan dan Sutardji-lah, negeri ini bagai disinari saat kegelapan pembodohan mendera. Lewat tangan Wahidin Sudirohusodo, Dr Cipto Mangunkusumo dan Supriyadi-lah rakyat bangsa ini digugah bahwa kemerdekaan harus segera terwujud dan kebebasan harus segera diraih.Dan sejarah mencatat, begitu banyak nama kaum muda yang telah berhasil menyertai bangsa ini ke arah gerbang kemenangan. Sutan Syahrir, Chairul Saleh, Darwis dan Wicana adalah di antaranya.
Bila tidak karena peran mereka dalam peristiwa penculikan dua tokoh di atas ke Desa Rengasdengklok, mungkinkah proklamasi akan berkumandang? Arif Rahman Hakim dan Soe Hok Gie adalah beberapa nama yang juga berhasil merepresentasikan dan merekomendasikan para kaum muda sebagai generasi pengukir beragam prestasi di negeri ini.Berbekal pengalaman yang tak sedikit itu, patutlah kiranya kita katakan bahwa energi dan prestasi kaum muda Indonesia sejatinya tak terbatas. Dari waktu ke waktu, mereka telah menggerakkan roda zaman ini dengan bentuk, cara dan senjata mereka sendiri. Sukardi Rinakit menyebutnya sebagai kemuliaan heroik, kemulian kepahlawanan.Sungguh tak ada alasan dan sangat ‘ahistoris’ bila menyatakan kaum muda tak berkemampuan untuk memimpin negeri ini. Karena negeri ini belumlah tua untuk dipimpin oleh generasi muda.Di masa kini, negeri yang telah berumur lebih dari setengah abad ini memimpikan (baca: membutuhkan) tak hanya figur pemimpin yang cerdas, berwibawa dan bermoral. Negeri ini memimpikan pemimpin yang transforming, yaitu pemimpin yang mampu mengubah masyarakat ke arah yang lebih baik, pemimpin yang ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso dan tut wuri handayani.
Sejarah itu ada karena adanya pemuda. Sejarah itu pun hidup karena hidupnya para pemuda. Masyarakat pun sudah merasakan hasil kerja-kerja nyata para pemuda. Di Amerika latin, diktator Batista berhasil ditumpas oleh tokoh muda revolusioner Che Guevara. Lalu di Turki pada tahun 1960 para Mahasiswa berhasil menggulingkan Menderes yang korup. Pada tahun yang sama pula para pemuda di Korea Selatan membuat sejarah dengan menurunkan rezim korup Dr Syngman Rhee yang berkuasa selama 12 tahun.
Dan di Indonesia, Pergerakan pemuda tahun 1928 dan 1945 mengantarkan pemuda mengambil peran strategis dalam kepemimpinan Bangsa dan Negara Indonesia. Angkatan 1928 memimpin perjuangan diplomasi dan gerilya untuk memerdekakan Bangsa Indonesia. Kemudian angkatan 1945 segera memegang tampuk kepemimpinan nasional setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia. Sedangkan pada pergerakan 1966 dan 1998, sayangnya pemuda hanya mengantarkan perubahan Bangsa dan Negara Indonesia menuju masa depan yang lebih baik. Pemuda menggerakkan gelombang protes kepada rezim pemerintah hingga menjatuhkan kedua rezim tersebut, tapi tanpa kemudian mengambil peran strategis dalam sistem kepemimpinan nasional.
Reformasi di Indonesia hampir mencapai satu dekade, namun perjuangan pemuda dirasa belum maksimal dalam menyemarakkan kepemimpinan nasional. Elit partai politik yang mengendalikan pemerintahan pasca reformasi melalui dua kali pemilu belum pula menampakkan semangat kaderisasi kepemimpinan nasional kepada kalangan muda. Setelah reformasi pada tahun 1998 berhasil yang ditandai dengan mundurnya rezim Soeharto, pemuda hanya kembali kepada komunitas mereka masing-masing. Mahasiswa kembali ke kampus, ormas dan OKP pemuda kembali ke internal organisasi, hanya segelintir diantara pemuda penggerak reformasi yang turut berpartisipasi secara langsung dengan masuk dalam sistem pemerintahan baik di legislatif maupun eksekutif.
Pentas persaingan di 2009 tinggal sembilan bulan lagi. Isu-isu untuk menarik simpati masyarakat mulai ditebarkan, Regenerasi kepemimpinan nasional akan menjadi persoalan besar bangsa ini apabila kita meneruskan kebiasaan kaum pensiunan yang mengorbitkan diri dan terus minta diorbitkan. Memang persoalan yang masih dirasakan sekarang adalah masih kurangnya pemuda sebagai iron stock yang mampu mengemban tugas kenegaraan. Itu merupakan lingkaran setan yang memacetkan sirkulasi elite dalam perspektif regenerasi sampai saai ini.Di situlah diharapkan peranan partai yang cukup strategis untuk menghasilkan pemimpin nasional dari generasi baru. Partai harus mengambil inisiatif dan langkah sistematis untuk meneruskan kaderisasi kepemimpinan bagsa. Adanya pernyataan beberapa partai politik yang akan komitmen untuk mengakomodir keterlibatan kaum muda sebagai calon perwakilannya menjadi suatu sikap yang patut disyukuri dan juga dicermati.Komitmen partai politik yang akan mengakomodir keterwakilan kaum muda dari 20 sampai 80 % merupakan suatu sikap yang harus mendapat apresiasi plus dari masyarakat, karena di tengah keputus-asaan bangsa Indonesia terhadap elit-elit yang berkuasa sekarang, beberapa partai politik berusaha untuk melahirkan calon-calon pemimpin yang tentunya diharapkan akan membawa perubahan di tengah keterpurukan bangsa ini.
Mari, sekaranglah saatnya bersama kita bangkit dari kelalaian dan kelengahan kita selama ini dengan cara meninggalkan segala perdebatan yang tidak bermanfaat. Sekarang saatnya bagi kaum muda untuk menyingsingkan lengan baju bersama dan merebut kepemimpinan nasional dengan elegan dan integritas yang tinggi.
Tahun 2008, bertepatan dengan Delapan Puluh Tahun Sumpah Pemuda adalah momentum yang sangat tepat untuk kembali mengobarkan semangat kepemudaan dan mengembalikan semua kebanggaan yang telah luntur sebagai bangsa yang besar, bangsa Indonesia.
*Penulis adalah Sekretaris DPC Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia (Permahi) Kota Padang 2008-2009 dan Alumni Beastudi Etos DD Repulika Padang.

Aku Untuk Negeriku : Anak jalanan juga Manusia

Anak jalanan juga Manusia
Oleh : Rivanli Azis
Anak jalanan menjadi fenomena sosial akhir-akhir ini di Kota Padang.Para pengamen,Pedagang asongan,Pengemis,Gelandangan dan pemulung menjadi permasalahan sosial yang membuat sakit kepala Pemerintah Kota.Mereka adalah kumpulan orang-orang yang serba kekurangan dan ingin diperhatikan.Mereka umumnya sudah putus sekolah dan tidak peduli lagi dengan pendidikan.Yang terpikirkan oleh mereka bagaimana duit bisa didapat dan perut tetap kenyang.Diantara anak jalanan ternyata ada yang masih bersekolah.Mereka dipaksa oleh orang tuanya untuk turun ke jalan.Sungguh orang tua yang biadab.Mengeksploitasi anaknya sendiri.Mana rasa kasih sayang yang tertanam dalam dadanya?Dan lebih memiriskan lagi ternyata uang didapat anaknya dari mengemis,mengamen dan sebagainya ternyata berhamburan dimeja judi.Sungguh orangtua yang edan dan gila (patut dibawa ke psikiater).
Beberapa anak jalanan di kota-kota besar ternyata merupakan sindikat yang terorganisir.Mereka umumnya punya pekerjaan rangkap.Misalnya sambil mengamen mereka tak segan-segan merampok.Sambil menjual rokok mereka juga menjual ganja.Sindikat ini mempunyai jaringan yang rapi dan sulit dideteksi.Disiang hari para anak jalanan tak ubahnya seperti manusia kebanyakan.Menjalani profesi tersebut secara normal.Tidak ada tanda-tanda bahwa mereka sebenarnya penjahat yang terorganisir.Di Malam hari terutama di persimpangan jalan mereka siap memangsa mobil yang lewat.Disangka pengamen,begitu pengemudi menurunkan kaca mobil untuk memberikan uang receh,mereka segera bertindak cepat dan tak terduga.Mereka mengancam dengan kapak merah.Itulah dia Sindikat Kapak Merah yang dahulu sangat menggemparkan Jakarta.
Tidak semua anak jalanan jelek.Beberapa orang diantaranya berbakat.Terutama beberapa kalangan pengamen di kota Padang yang menggelar Solidaritas Untuk Palestina.Mereka bernyanyi mendukung Hamas mengusir Israel keluar dari Palestina.Atas nama kemanusiaan mereka menggelar aksi ngamen untuk Palestina dan mendapat ribuan dari pengunjung yang mapir ke Taman Budaya Padang.Aksi yang mereka lakukan mendapat liputan dari media massa.Ini patut ditiru oleh Para anak jalanan yang lain.Anak jalanan juga manusia (mengutip serius band) yang punya rasa kepedulian terhadap saudara-saudaranya di Palestina yang ditindas,diperkosa,dibunuh hak-haknya secara biadab.Bahkan bantuan kemanusiaan dan Kantor PBB pun ikut mereka serang.Sungguh Israel tidak pantas hidup dimuka bumi ini.
Kembali lagi permasalahan anak jalanan.Ada baiknya bagi anak jalanan yang berbakat mendapat pendidikan.Misalnya pendidikan seni bagi kalangan Pengamen.Pendidikan kewirausahaan bagi pedagang asongan dan beragam keterampilan yang menunjang usaha dan hidup para gelandangan agar tidak menjadi cibiran masyarakat dan beban Pemerintah Kota.Apakah itu keterampilan menjahit,memasak,perbengkelan,pertukangan dan segala keterampilan yang dapat dipelajari oleh para anak jalanan.
Seharusnya sejak dahulu Pemerintah harus memperhatikan kehidupan para anak jalanan.Sebab anak jalanan sebagai bagian dari anak terlantar merupakan kewajiban Negara untuk memeliharanya.Dalam Pasal 34 Undang-Undang Dasar 1945 menyiratkan hal itu.“Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh Negara”.Buktinya anak terlantar semakin banyak bahkan menjamur ketika Imlek,Hari raya dan perayaan keagamaan lainnya dating.Apakah yang salah?

Aku Untuk Negeriku : Pendidikan Tinggi Untuk Yang Beruang

Pendidikan Tinggi Untuk Yang Beruang
Oleh : Rivanli Azis*
Berbicara pendidikan di Indonesia kita hanya bisa menghela nafas.Pendidikan hanya dinikmati oleh kalangan yang berduit dan beruang ( banyak uang maksudnya ).Semenjak diundangkannya Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan menjadikan Perguruan Tinggi sebagai lahan bisnis yang menggiurkan.Komersialisasi pendidikan semakin menjadi-jadi.Pemerintah merasa lepas tangan dan tidak bertanggungjawab lagi dengan pendidikan tinggi di Indonesia.Biaya kuliah semakin mahal.Kalangan Perguruan Tinggi harus mencari dana sebanyak-banyaknya agar kehidupan kampus bisa berjalan.Subsidi pemerintah tidak ada lagi.Bertebaranlah program Non-Reguler alias ekstensi di Perguruan Tinggi Negeri mengimbangi bahkan merebut lahan Perguruan Tinggi Swasta.Mal-mal berdiri dikampus melayani kebutuhan mahasiswa yang sebenarnya pengisapan duit mahasiswa dan mematikan pedagang kecil.Lihat saja dibeberapa Perguruan Tinggi Negeri di Kota Padang dengan alasan menganggu keindahan kampus beberapa pedagang kaki lima digusur keberadaannya.Padahal apa yang salah dari mereka?Mereka toh tidak mengganggu mahasiswa.Mereka hanya berharap keuntungan sedikit untuk memperoleh sesuap nasi pagi dan petang hari.Mahasiswa pun senang berbelanja dengan amak-amak (Ibu-Ibu) Pedagang Kaki Lima.Lalu mengapa mereka digusur ?Mau didirikan Malkah atau Super Market yang harganya cukup menguras kantong mahasiswa ?
Padahal dalam Konstitusi Negara ini Pendidikan merupakan Hak Warga Negara.Negara wajib menyediakan pendidikan yang terjangkau oleh rakyat Indonesia.Mengapa untuk kesejahteraan Pejabat Negara Pemerintah mau berfoya-foya menghabiskan anggaran Negara?Mengapa untuk pendidikan Pemerintah pelit bin kikir ?Wajar saja pendidkan di Indonesia semakin ketinggalan zaman.Dengan Malaysia saja yang dulu belajar dengan bangsa Indonesia sekarang terbalik.Indonesia yang belajar kepada Malaysia.Sungguh edan Guru belajar pada Murid.Apa kata dunia (pinjam sentilan kata Naga Bonar).Memang tidak salah kalau murid lebih cerdas daripada guru.Tetapi alangkah bijaknya Guru mau belajar dan meningkatkan kualitasnya.Boro-boro meningkatkan kualitas malahan bangsa sendiri diperbodoh dengan duit.Semua beres dengan duit.Kalau ada duit dapat kuliah di Perguruan Tinggi Negeri.Kalau nggak ada duit dilarang masuk kampus.Orang miskin kagak (tidak) boleh kuliah.
Praktek pembodohan segera dimulai.Orang pintar tetapi tidak mampu hanya gigit jari melihat temannya yang kaya pergi ke kampus.Uang pangkal yang diminta oleh Perguruan Tinggi kepada calon Mahasiswa yang jenius itu tidak dapat ditebus.Mahasiswa itu pasrah menerima kenyataan pahit itu.Temannya yang kaya tadi cengengesan ketika diminta uang pangkal sekian puluh juta.Tak begitu sulit baginya.Status mahasiswa segera disandang.Masih ada lagi pungutan yang lain ? ternyata ada.Tiap SKS dibayar ratusan ribu.Biaya praktikum,Jaket.Ospek,sumbangan ini itu yang entah darimana asalnya segera dilunasi agar dapat mengikuti kuliah perdana.
Praktek pembodohan belum berhenti.Jual beli nilai dibeberapa Perguruan Tinggi di Kota Padang dan di Indonesia umumnya sering terjadi.Dengan alasan bimbingan tambahan atau les pihak Perguruan Tinggi atau Dosen memungut uang dari mahasiswa.Misalnya bagi yang ingin dapat nilai A bayar sekian ratus ribu.Inikah generasi muda kita yang katanya tunas bangsa yang akan menjadi Pemimpin Bangsa ini dimasa mendatang?Sungguh memiriskan.
Yang miskin semakin miskin,yang kaya semakin kaya.Begitulah Rhoma Irama mengilustrasikan kesenjangan sosial masyarakat Indonesia.Kesenjangan yang lebar inilah menyebabkan Pendidikan hanya dinikmati kalangan beruang alias banyak uang.Sampai kapankah hal ini terus berlangsung ???
*Penulis adalah Mahasiswa FH Unand Padang Sumatera Barat

Senin, 26 Januari 2009

Abdullah Rudolf Smit

Abdullah Rudolf Smit : Kita Hanya Menjadi Diri Kita Sendiri
oleh : Rivanli Azis (Penulis Kuliah Umum Kewirausahaan Unand Padang)
Ada yang menarik pada kuliah umum kewirausahaan yang diadakan Unand pada tanggal 23 Januari 2009.Jika kebanyakan narasumber berbicara trik sukses maka tidak demikian halnya dengan Abdullah Rudolf Smit, Sang Love Warrior atau Pendekar Cinta. Rudolf, begitu ia biasa dipanggil lebih banyak berbicara tentang kebahagiaan untuk mencapai sebuah kesuksesan.Kesuksesan itu tidaklah ditandai dengan kekayaan yang berlimpah,perusahaan yang banyak,karyawan yang ribuan,tabungan yang milyaran atau mobil yang mengkilat melainkan kesuksesan itu ditandai dengan kebahagiaan dan keikhlasan untuk menjalani hidup ini apa adanya.Kalau patokan kesuksesan adalah harta maka itu hanya bersifat duniawi.Akan habis didunia dan tidak akan menolong kita diakhirat kecuali diinfakkan di jalan Allah.Siapa bilang orang kaya itu akan tentram hidupnya?Siapa bilang orang kaya itu bahagia?Namun hal ini tidak berarti kita tidak boleh kaya.Kita boleh kaya asalkan dengan kekayaan itu kita merasa bahagia.Buat apa kaya kalau tidak bahagia.Maka bersyukurlah setiap rezeki yang dilimpahkan oleh Allah SWT kepada kita semua.Allahlah yang mengatur segalanya.
Burung-burung yang beterbangan kesana kemari sudah ada yang menjamin rezekinya.Burung-burung tersebut tidak akan kelaparan.Burung-burung tersebut tidak akan kehausan dan tetap akan hidup sebelum ajal menjemputnya.Siapakah yang mengatur alam ini sehingga tidak ada kekacauan dijagat raya ini?Semuanya bermuara pada Allah SWT.Jika Allah bertindak Kun Fa Yakun (jadilah,maka jadilah ia) maka tidak ada sesuatu kekuatan apapun yang mampu menolaknya atau menandinginya.Allah tidaklah duduk disinggasananya.Alah tidaklah sama dengan makhluknya.Kalau sama dengan makhluk percuma ada Allah.Karena kalau sama dengan kita pasti ada kelemahan dan kekurangan.Sedangkan Allah menurut Al-Qur’an tidaklah demikian.Bagi yang ingin mengenal Allah jangan tanya bagaimana rupanya tetapi kenali bentuk-bentuk penciptaannya yang sungguh menakjubkan.Lihatlah alam raya ini.Orang minang bilang “Alam Takambang Jadi Guru”.Alam mengajari kita bagaimana menjalani hidup ini.Api mati karena disiram air.Kemarahan akan lenyap karena ketenangan dan kelembutan.Maka bagi yang marah berwudhulah.Itulah keserasian alam dengan Islam.
Rudolf menyelesaikan pendidikan tingginya diluar negeri.S1 sampai dengan S3 diselesaikan diluar negeri.S3 dijalani di Amerika hanya satu tahun.Beliau meraih gelar doktor dibidang Tourism Management.Pendidikan tinggi tersebut diselesaikan tanpa ada bantuan sepersenpun dari orang tua.Semuanya dijalani dengan biaya sendiri.Kuliah dan kerja merupakan aktifitas sehari-hari.Pendidikan di Barat mengenal moving class.Kita bisa menyesuaikan waktu kuliah dengan kerja kita.Kuliah selesai dan kerjapun lancar.Di Barat perbedaan pendapat antara mahasiswa dengan dosen dihargai sepanjang pendapat yang kita pegang dapat dibuktikan secara ilmiah.Berbeda dengan negeri Indonesia dimana sebahagian dosennya tidak mau mengakui kemampuan mahasiswanya.Selalu pendapat ia yang benar dan mahasiswa harus patuh.Kalau tidak siap-siap nilainya terancam bahkan bisa gagal.Wajar saja pendidikan di Indonesia anjlok.Malaysia yang dulu belajar sama kita sekarang malah mengajari kita.Banyak generasi muda Indonesia yang menempuh pendidikan di Malaysia.
Rudolf berasal dari keluarga yang pas-pasan.Pada usia 14 tahun sudah mengalami mati suri.Pada saat mati suri ini beliau diperlihatkan adanya Surga dan Neraka.Adik-adiknya mengalami cacat dan ada yang meninggal dunia.Makanya Rudolf ketika melihat adanya pengemis,anak jalanan ataupun orang cacat maka rasa kemanusiaannya akan tersentuh.Terbayang anggota keluarganya.Maka berterima kasihlah kita pada anak jalanan,pengemis, dan orang-rang lemah.Karena dengan mereka kita bisa menunaikan kewajiban kita 2,5 % dari penghasilan kita.Temui mereka dan tunaikanlah hak mereka.Ucapkanlah terimakasih pada mereka.Jangan tunggu mereka mengucapkan terimakasih pada kita.Zakat yang kita berikan tidaklah mengurangi harta kita.Allah menjanjikan harta kita akan bertambah.Siapa yang bersyukur kepada-Nya maka Allah akan menambah nikmat-Nya.Maka jangan sekali-kali ada niat untuk mengkufuri nikmat Allah SWT.
Walaupun alumnus doktor manajemen pariwisata tetapi Rudolf lebih dikenal sebagai Doktor Cinta atau Love Warrior.Cinta tidaklah hanya untuk pasangan hidup akan tetapi cinta juga untuk Allah dan Rasulnya,cinta untuk orang tua,dan cinta untuk kakak-adik.Jika orang beranggapan cinta hanya untuk teman wanita yang “spesial” itu hanya semu belaka.Ada cinta yang lebih hakiki yaitu Cinta pada Sang Pencipta dan Kekasih-Nya Rasulullah SAW.Cinta Kasih merupakan dorongan dari hati nurani yang bersih untuk menjalani dan memberikan sesuatu tanpa keterpaksaan dan tanpa mengharapkan imbalan dari orang dikasihi dan diberi.Berikanlah sesuatu dengan ikhlas.Percuma kita memberi kalau tidak ikhlas.Keikhlasan yang akan membawa kebahagiaan.Rasa bahagia yang meluap akan membawa kita kepada kesuksesan.Sukses di Dunia dan di Akhirat.
Kewirausahaan sebenarnya adalah sikap mental kita.Pantang menyerah,gigih,berani,tidak takut dan beragam trik sukses yang telah disampaikan oleh beberapa Pengusaha Sukses Indonesia semuanya berawal dari mental atau kepribadian.Maka bagi yang merasa tidak cantik,ganteng,pandai,cerdas dan kaya segera hilangkan sikap itu.Kita harus membangun rasa kepercayaan diri yang mantap.Percaya diri merupakan awal dari sebuah kesuksesan yang akan menyertai kita.Percaya diri akan membangkitkan semangat berwirausaha.Percaya diri akan menumbuhkan rasa kecintaan kita terhadap langkah yang kita tempuh.Kita bahagia dengan jalan yang kita tempuh.Itulah kesuksesan yang sesungguhnya.Tersenyumlah maka dunia akan tersenyum.Senyum akan membuat kita semangat menjalani bisnis atau pekerjaan apapun yang kita tempuh.Walaupun bisnis tersebut dari sisi finansial kurang namun kita tetap senyum menjalaninya.Apa sulitnya senyum ?Kalau susah senyum maka pergilah ke Jepang untuk sekolah senyum.Disana disediakan sarana dan prasarana untuk senyum.Tersenyumlah, Sebab Allah sudah menjamin rezeki kita masing-masing.Jangan takut miskin,Jangan takut lapar dan jangan takut gagal.Karena kegagalan sebenarnya adalah kesuksesan yang tertunda.
Setiap orang punya keunikan tersendiri.Dalam dunia ini hanya ada satu Bob Sadino,hanya ada satu Andrie Wongso dan hanya ada satu Rudolf Smit.Bob Sadino tidak bisa jadi Andrie Wongso dan Andrie Wongso tidak bisa jadi Rudof Smit.Semuanya sudah ada yang mengatur.Yaitu Allah SWT.Jadi jangan berharap kita bisa seperti Bob Sadino atau Basrizal Koto.Kita hanya bisa mewarisi semangatnya.Sangat janggal rasanya kalau kita ikut bercelana pendek seperti Bob Sadino.Apa kata dunia ?
Ketika Rudof Smit memutuskan masuk Islam pada tahun 1997 Ibunya tidak marah.Malahan Ibu bahagia dengan jalan yang ditempuh oleh Anaknya.Ibunya akan senang jika anaknya merasa bahagia dengan agama yang dianutnya.Itulah cinta kasih seorang Ibu pada anaknya yang murni.Walapun sebelumnya Ibu Rudolf Smit anti Islam namun ketika Rudolf Smit nyaman dengan agama yang dianutnya, Ibu malahan mendukungnya.Sungguh mulianya hati seorang Ibu.Sehingga wajar kiranya jika Rasulullah SAW mengingatkan umatnya untuk berbakti dan hormat pada Ibu tiga kali lipat dibandingkan seorang Bapak.Karena Ibulah yang mengandung kita,melahirkan kita,merawat dan membesarkan kita.Mempertaruhkan nyawa untuk kelahiran kita.Akankah kita melawan pada Ibu?Masihkah kita mengomel pada Ibu?Tegakah kita menolak perintah Ibu?Pernahkah kita mengucapkan “I Love You Mom” ?Adakah kita peduli pada hari tuanya?Maka hormatilah Ibu.Kasih Ibu tidak ada batasnya.
Dalam berwirausaha tidak ada yang instant.Semuanya berproses.Namun kita cenderung bersikap instant.Kopi Instant,Mi Instant dan segala instant lainnya.Lalui setiap proses dengan cinta kasih.Kita hanya menjadi diri kita sendiri.Tidak menjadi orang lain.Maka mintalah inayah pada Sang Pencipta.Sebab manusia itu bersifat lemah.Mintalah kekuatan pada Allah agar mampu menapaki hidup yang penuh perjuangan ini.

Rio Mantofani

Rio Mantofani : Siapa Bilang Cucian Motor Tak Bergengsi
Oleh : Rivanli Azis
(Penulis Kuliah Umum Kewirausahaan Unand)
Rio Mantofani hadir memberikan motivasi berwirausaha kepada segenap mahasiswa Unand pada kuliah umum kewirausahaan tanggal 16 Januari 2009 kemarin.Rio Mantofani merupakan direktur sebuah usaha pencucian motor yang bernama Mr.Bongkeng.Sebuah nama yang cukup asing ditelinga Mahasiswa dan jarang terdengar.Rio memang sengaja membuat nama usahanya yang unik untuk membangun Brand Image yang bagus.Sebuah nama usaha menentukan berhasil atau tidaknya sebuah usaha.Betapa tidak,dengan nama yang unik apapun usaha yang akan dilakoni oleh setiap orang akan cepat berhasil.Misalnya jika mengingat Mr.Bongkeng maka yang terbayang adalah sebuah usaha pencucian motor.Bahkan Rio Mantofanipun identik dengan Mr.Bongkeng sehingga mengalahkan nama sebenarnya.Jadi,bagi kita yang ingin berbisnis mulailah dengan memikirkan sebuah nama usaha.Jangan asal pilih.Pilihlah sebuah nama yang unik untuk mengingatkan orang bahwa nama tersebut identik dengan usaha kita.
Pada mulanya Rio berbisnis krom besi pada tahun 2000.Bisnis krom ini cukup bergengsi waktu itu.Rio mulai tertarik berbisnis cucian motor setelah melihat kenyataan dilapangan masih sedikit Pengusaha yang bergerak dibidang cucian motor.Sementara lahan masih banyak dan prospeknya cerah karena makin lama semakin banyak pengendara kendaraan bermotor.Mulailah Rio banting stir membuka outlet cucian motor pertama di Siteba.Semula usaha ini diejek oleh keluarga Rio sendiri.Bahkan istrinya menyuruh untuk tutup saja.Alasannya sederhana bisnis cucian motor tidak bergengsi.Beragam tantangan yang dihadapi oleh Rio.Namun itu semua tidak menghalangi niat Rio untuk totalitas dibidang cucian motor.Apalagi Rio memilih bisnis ini karena bisnis krom makin lama makin tidak menjanjikan.Sementara kebutuhan makin lama semakin meningkat.Maka keluarlah energi yang tak diduga-duga dan orang mengenalnya dengan Energi Kepepet (the power of kepepet).Kadangkala kepepet akan membuat seseorang pikirannya akan cemerlang dan cerdas menyiasati situasi.Itu pulalah yang dialami oleh Rio.Pikirannya yang semula buntu mendadak cemerlang ketika melihat kenyataan dilapangan dan melakukan survey kecil-kecilan di Pasar.Dan setiap orang punya energi kepepet ini.Manfaatkanlah energi kepepet yang ada dalam diri kita sendiri.
Rio yang merupakan lulusan SMF Padang dan sempat kuliah di Arsitektur UBH Padang mengutamakan Pelayanan (service) dalam bisnis cucian motor ini.Dalam menghadapi kompetitornya yang semakin lama semakin banyak, Rio memberikan kenyamanan menunggu pada pengendara dengan mendirikan sebuah usaha makanan dan minuman disamping outlet cucian motor dan membuka usaha warnet (warung internet) sehingga langganan tidak jenuh.Pelayanan lainnya adalah adanya kompesor dan semir ban yang memberikan nuansa tersendiri kepada pelanggan sehingga tidak sia-sia harus mengeluarkan uang Rp.10.000 untuk mencuci motor di Mr.Bongkeng.Rio mengutamakan kepuasan pelanggan terlebih dahulu.Jika pelanggan sudah puas berapapun diminta pelanggan akan ikhlas membayar upah cucian.
Berbicara laba/keuntungan Rio secara blak-blakan mengungkapkan 40% dari angka penjualan merupakan keuntungan.Saat ini Rio memiliki 4 oulet cucian motor dengan jumlah kendaraan 100-200 motor/hari setiap outlet.Jika masing-masing outlet 100 motor per hari maka keuntungan yang diperoleh adalah 400xRp.4000=Rp.1.600.000 (satu juta enam ratus ribu rupiah).Sebuah angka yang cukup lumayan dan membantah anggapan bahwa cucian motor tidak bergengsi.
Pada awalnya Rio mengaku usaha cucian motor ini hanya sedikit pelanggan yang didapatnya.3 (tiga) bulan pertama bisa dihitung dengan jari pelanggan yang didapatnya.3 (tiga) bulan berikutnya semakin banyak orang yang mencuci motor dioutletnya.Makin lama semakin bertambah pelanggannya.Saking banyaknya maka dibukalah cabang sehingga sampai saat ini ada 4 (empat) buah outlet cucian motor dengan penghasilan yang lumayan.
Dengan kesuksesannya ini maka datanglah pihak Bank menawarkan kreditnya.Disinilah cerdiknya orang bank.Kalau sudah berhasil dan menguntungkan maka barulah pihak bank ikut nimbrung menumpang untung.Padahal seharusnya Pihak Bank jika ingin membantu Pengusaha kecil bantulah disaat awal-awal berdirinya,bukan pada saat ia sudah berhasil.Kalau sudah sukses buat apa kredit lagi dari pihak bank.Ketika Rio ditawari kredit oleh Bank dan Rio meminta kredit satu milyar rupiah, pihak bank malahan mundur.
Rio memandang aset yang berharga dalam bisnis cucian motor ini adalah karyawan.Karyawan yang ada sudah paham akan bisnis ini dan jangan sampai kesejahteraan karyawan terbengkalai.Karyawan yang baru direkrut akan susah beradaptasi dibandingkan karyawan yang lama dan biasanya karyawan yang baru diajari lebih dulu.Hal ini menambah beban perusahaan.Makanya Rio tetap mempertahankan karyawan yang lama dan sudah bersamanya sejak berdiri usaha cucian motor tersebut.
Ada satu hal yang terlupakan bagi Rio sehingga menjadi masukan yang berharga yaitu masalah lingkungan.Deterjen yang digunakan untuk mencuci motor tentu berefek pada lingkungan.Belum lagi masalah saluran pembuangan air bekas cucian motor.Disini aspek lingkungan menjadi pertimbangan untuk mengembangkan bisnis cucian motor ini.Jangan sampai demi tercapainya keuntungan yang berlipat lingkungan menjadi rusak.