Sebuah riwayat menyebutkan, Wali Ilyas Al-Nasyabi, yang mendapat panggilan Ibnu Yasin, duyakini masih hidup di bumi bersama Nabi Khidir. Sedangkan Nabi Isa dan Idris juga masih hidup di langit.
Ilyas dan Khidir saling berkumpul pada saat bulan Ramadhan di Baitul Makdis. Keduanya mengerjakan ibadah haji di Padang Arofah dan minum air zamzam.
Dalam suatu perjalanan bersama Rasul, di suatu lembah, Anas bin Malik mendengar seseorang berkata “Ya Allah, jadikanlah aku salah satu dari umat Muhammad yang dicintai, diberi ampunan, dan diterima tobatnya” Selanjutnya Anas berkisah :
Kudekati lembah itu, dan ternyata ada seseorang di sana.
”Siapa kamu? “dia bertanya. “Anas bin Malik, aku pelayan Rasul” jawabku. “Di mana beliau? “ia bertanya lagi.
“Ada di sini, beliau mendengar ucapanmu” jawabku. “Temui beliau dan sampaikan salamku. Katakan padanya Saudaramu, Ilyas, menyampaikan salam” katanya. Maka kuberitahukan hal itu kepada beliau. Kemudian Rasulullah menemui, memeluk, dan mengucapkan salam kepadanya. Setelah itu keduanya duduk, dan berincang-bincang. “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku tidak makan dalam setahun kecuali hanya suatu hari. Dan hari ini adalah hari berbukaku, aku akan makan bersamamu”. Maka turunlah meja makan dari langit yang di atasnya terdapat roti, ikan laut dan daun seledri. Lalu mereka berdua makan dan juga memberiku makan, lalu kami shalat Asar. Setelah itu, Ilyas meninggalkan Rasul dan aku melihat lintasan perjalanannya di awan menuju langit. Sebuah riwayat menyebutkan, hal itu terjadi dalam Perang Tabuk ketika Rasul mengutusnya. Keduanya mengatakan : “Ternyata ia seorang yang berbadan dua atau tiga hasta lebih tinggi dari kami”. Ketika Rasul berkumpul dengan Ilyas, keduanya makan-makanand ari surga. Ilyas berkata: “Setiap 40 hari saya baru makan” Sedangkan di meja makan itu terdapat roti, anggur, pisang, kurma dan sayur-sayuran selain bawang.
Rasul bertanya perihal Khidir, maka ia menjawab “Sesungguhnya engkau akan bertemu dengannya sebelumku, maka sampaikan salamku untuknya”.
Ilyas adalah Nabi ke 17 Beliau diutus untuk menyadarkan penduduk Ba’albak atau Punicia yang menyembah berhala Ba’al. Negaranya terletak di bagian pantai Arab Utara, tapi ada yang menyebut sebelah Barat Damaskus sekarang.
Nama Ilyas disebut dua kali dalam S. Al-An’am ayat 85 bersama dengan Nabi Zakaria, Yahya dan Isa sebagai orang-orang yang shaleh dan S. As-Shaffat ayat 123, sebagai seorang dari orang yang di utus Allah.
Karena penolakan itu, Allah menurunkan azab, kecuali orang-orang yang menerima seruan Ilyas, berupa musim kering selama 3 tahun berturut-turut sehingga mereka kelaparan, karena tanaman dan ternak mereka rusak. Akhirnya mereka menerima ajakan Ilyas. Tetapi, setelah kehidupan menjadi normal, mereka mengulangi penyembahan berhala.
Melihat kenyataan itu Ilyas memohon kepada Allah agar tugasnya diakhiri, dan beliau pun wafat. Tugasnya diteruskan oleh Nabi Ilyasa’ keponakannya sendiri. Tetapi ada riwayat yang menyebutkan Ilaysa’ anak seorang perempuan Bani Israel tempat Ilyas menyembunyikan diri dari kejaran umatnya yang tetap durhaka. Dia mempunyai seorang anak lelaki Ilyasa’ yang penyakitan. Setelah disembuhkan Ilyas, Ilyasa’ menjadi pengiring setia Ilyas.Nama Ilyasa’ disebut dua kali dalam S. Shad ayat 48 dan S. Al-An’am ayat 86.Ia termasuk dalam daftar Nabi Bani Israel. (Al-Kisah No. 13 Juni 2005) (esha).
Sabtu, 15 November 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar