Sabtu, 27 Desember 2008

Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) 2009

Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) 2009
Tingkat Universitas Negeri dan Swasta

Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Biologi Universitas Islam Negeri (UIN) Malang mengadakan Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) 2009 Tingkat Universitas Negeri dan Swasta dengan tema “Peranan Konsep Biologi Dalam Pelestarian Keanekaragaman Hayati Di Indonesia”. Pendaftaran peserta dan pengumpulan naskah dimulai pada bulan November 2008 sampai bulan Januari 2009 di dikantor HMJ Biologi gedung Sport Center UIN Malang atau Ruang Kesekretariatan LKTI di gedung Fak. Sains dan Teknologi Lt.I Jl Gajayana No. 50 Malang 65144. Tahap final akan dilaksanakan pada tanggal 16-18 Februari 2009 di Auditorium Fak. Sains dan Teknologi UIN Malang. Kontribusi peserta sebesar Rp. 50.000,- bisa dikirimkan melalui rekening di bank BTN (00114-01-510-000496). Lomba ini bisa diikuti baik perorangan maupun kelompok. Total hadiah LKTI sebesar Rp. 6.750.000,-. Informasi lebih lanjut silahkan kunjungi website www.uin-malang.ac.id atau bisa hubungi 085655701396 (Zainal Abidin) dan 081334675499 (Diana Ifrina).

Dakyunas Salnas SE,Akt : Ciptakan Inovasi Baru dalam Bisnis

Dakyunas Salnas SE,Akt : Ciptakan Inovasi Baru dalam Bisnis
Oleh : Rivanli Azis
(Penulis Kuliah Umum Kewirausahaan Unand)
Dakyunas Salnas SE,Akt merupakan salah seorang seorang alumni Unand yang menjadi pembicara dalam kuliah umum kewirausahaan kali ini.Kuliah umum ini bersamaan pula dengan peresmian pojok BNI yang merupakan satu-satunya di Sumatera.Pojok ini merupakan kepedulian dari Bank BNI untuk menciptakan Pengusaha-pengusaha baru untuk menjawab tantangan zaman dalam dunia bisnis yang semakin hari semakin ketat persaingannya.
Untuk menjadi seorang pengusaha yang unggul ada beberapa kiat yang harus diterapkan.Pertama adalah motivasi.Motivasi berawal dari niat untuk melakukan sesuatu.Motivasi merupakan semangat untuk melakukan apa saja sesuai dengan keinginan yang akan dicapai.Motivasi menjadi pengusaha kadangkala terpengaruh oleh Faktor lingkungan atau faktor dalam diri sendiri.Dari faktor lingkungan dapat kita lihat terpengaruh oleh Pengusaha-pengusaha yang sudah sukses dibidangnya.Dari dalam diri bisa saja karena sudah ada darah pengusaha dari orang tua.Atau motivasi untuk bangkit dari kemelaratan keluarga.
Kedua adalah tekad.Tekad yang membaja akan membawa seseorang tidak mudah goyah akan rintangan yang menghambatnya.Tekad merupakan apa yang akan kita capai dan kita harapkan.Misalnya kita bertekad akan memjadi milyader tahun depan.Maka untuk mencapai hal itu tidak akan mudah.Akan tetapi karena kita sudah bertekad apapun rintangannya akan kita hadapi.Resiko yang akan muncul siap kita tanggung.
Ketiga adalah praktekkan ide.Ide merupakan gagasan yang terlintas dalam pikiran kita.Biasanya ide ini lahir dari kenyataan hidup dilapangan.Apa yang kita lihat dalam masyarakat maka akan ada saja ide yang muncul untuk mengembangkan masyarakat.Ide ini harus dipraktekkan.Tanpa praktek ide ini hanya akan menjadi mimpi.Mungkin kita masih ingat bagaimana Aqua dahulunya.Tidak ada yang menyangka bahwasanya sebotol Aqua dianggap remeh masa lalu dan dipandang sebelah mata.Padahal Aqua ini lahir dari kenyataan yang ada didalam penumpang kereta ataupun kendaraan lainnya.Waktu itu belum dikenal adanya air mineral.Timbullah ide untuk memudahkan penumpang yang kehausan sementara orang tidak ada menjual air.Ide ini dipraktekkan.Mulanya kehadiran segelas Aqua ditolak.Namun berjalannya waktu Aqua mendapat tempat dihati masyarakat.
Keempat adalah gigih.Kegigihan sangat penting dimiliki oleh setiap pengusaha.Sikap pantang menyerah harus ditanamkan sedini mungkin pada calon pengusaha.Sebab tantangan pengusaha kedepan akan semakin kompleks.Pada kasus Aqua diatas tanpa ada kegigihan tidak mungkin Aqua akan terkenal sampai sekarang.Bapak Dakyunas teringat dengan seorang guru SD dikayu tanam.Beliau memanfaatkan akar pohon sireh untuk diolah menjadi bahan perabotan,pajangan dan furniture yang harganya cukup tinggi.Padahal pohon sireh ini dianggap tidak berguna oleh masyarakat setempat.Nyatanya guru tersebut mampu mengolah dan kegigihannya untuk mengolah tersebut mendapatkan hasilnya.Hasil karyanya cukup indah dan mendapat sorotan dari media nasional Kompas.
Kelima adalah menguasai bidang usaha yang dijalankan.Apapun bidang usaha yang akan dilakoni oleh seorang pengusaha haruslah dikuasai.Tanpa pengusaan yang bagus jangan harap pengusaha akan sukses.Bapak Dakyunas mencontohkan seorang Abdul Latif,Pemilik Pasar Raya Group.Dahulunya Abdul Latif setelah menyelesaikan kuliahnya melamar kerja di Stanfack dan PD.Pasar Jaya.Kedua perusahaan ini menerimanya.Abdul Latif bingung harus memilih yang mana.Dosennya memberikan pertimbangan jika memilih Stanfack akan bergaji tinggi akan tetapi 10-20 tahun kedepan belum tentu akan membikin usaha sendiri.Sedangkan PD.Pasar Jaya masih perusahaan baru dan 2-3 tahun kedepan akan bisa membikin perusahaan.Abdul latif menuruti saran yang kedua.Bekerja pada PD.Pasar Jaya yang walaupun bergaji kecil dibandingkan Stanfack namun ada pengalaman yang akan berguna baginya.Setelah bekerja beberapa tahun Abdul Latif disekolah untuk mengelola sebuah Supermarket.Tidak beberapa tahun kemudian Abdul Latif memutuskan mengundurkan diri dan membuat Perusahaan baru dengan bendera PT.Pasar Raya yang sekarang ada di Blok M dan di Manggarai.Keputusannya untuk membikin perusahaan sendiri sudah ada perhitungannya.Beliau sudah menguasai betul usaha yang akan dirintisnya.Pengalaman selama bekerja pada PD.Pasar Jaya menambah bekal dan pengalamannya untuk merintis usaha baru.
Keenam adalah Fokus.Seorang pengusaha harus fokus pada bisnis yang dijalankannya.Hal ini akan menjaga produk yang dihasilkan dan menjaga keprcayaan pasar.Seorang pengusaha yang tidak fokus pada bidangnya akan menyurutkan kepercayaan pasar.Banyak pengusaha yang yang jatuh dan pailit gara-gara tidak fokus pada bidang yang digelutinya.
Ketujuh adalah Jujur,Percaya dan Tawaqal.Hal ini merupakan prinsip hidup yang harus dimiliki oleh pengusaha.Sikap jujur akan membuat rekanan bisnis kita senang.Konsumen tidak akan merasa rugi untuk membeli produk kita atau menikmati jasa kita.Jangan sekali-kali untuk berbuat curang.Jangan coba-coba untuk mengurangi timbangan.Sikap percaya pada Allah SWT akan membuat hidup kita optimis dan yakin bahwa Allah SWT akan mendampingi kita dimanapun kita berada dan membantu setiap apa yang kita usahakan.
Kedelapan adalah terbuka.Artinya membuka diri terhadap partner bisnis.Hal ini bisa ditindaklanjuti dengan kerjasama baik pendanaan maupun marketing.
Dalam masyarakat ada sebuah stigma negatif kepada para sarjana.Masyarakat menilai seorang sarjana yang terjun dalam dunia bisnis disalahkan.Masyarakat lebih cenderung menganggap seorang sarjana lebih pantas untuk menjadi Pegawai Negeri.Hal ini merupakan warisan jelek dari penjajah kita yaitu Belanda.Pada masa Penjajahan Belanda menjadi Pegawai Negeri merupakan idaman masyarakat kala itu.Hal ini sampai sekarang masih terbawa.Pegawai Negeri dicap tinggi.
Kadangkala Pendidikan menjadi Bumerang pada masa kini.Ada mahasiswa yang dahulunya ketika masih sekolah dasar atau sekolah menengah sudah mulai berbisnis kecil-kecilan ketika kuliah bisnisnya terhenti.Seandainya tidak kuliah mungkin saja bisnis yang kecil itu akan berkembang menjadi besar.Banyak sekali pengusaha yang berhasil ketika memilih bisnis ketimbang melanjutkan kuliah.Sehingga wajar saja masyarakat menganggap Kuliah atau Pendidikan mematikan jiwa entrepreneur yang ada dalam diri setiap mahasiswa.
Modal bukanlah segala-galanya.Perbankan akan membantu para pengusaha asalkan idenya itu cerdas dan memiliki prospek yang cerah.Buatlah gula maka semut akan datang.Buatlah sebuah bisnis yang menarik sehingga perbankan rugi kalau tidak membantu.

Selasa, 23 Desember 2008

Yang Paling Mempesona Imannya

Yang Paling Mempesona Imannya
Publikasi 23/07/2003 10:04 WIB
Ya Allah, taburkanlah wangian
Diatas kubur nabi yang mulia
Dengan semerbak shalawat
Dan salam sejahtera
(Makrifat Daun, Kuntowijoyo)
eramuslim - Malam sudah sampai ditengah-tengah, suara jalanan pun telah lengang. Dan kantuk itu tidak datang seperti biasanya. Ada yang menderu dalam relung dada. Ada yang bergemuruh. Sebuah buku yang masih terbuka di pangkuan, penyebabnya. Buku yang saya maksudkan agar mendatangkan lelap lebih mudah, ternyata malah berkebalikan. Biasanya belum sampai 2 halaman, mata ini pasti sudah rapat-rapat menutup begitu pula dengan bukunya.
Lembar demi lembar saya telusuri samudera aksara bermakna, tak lelah mata membaca, fikiran mencerna dan seringnya hati senut-senut. Saya ingin membaginya dengan kalian. Mudah -mudahan saya mampu.
***
Madinah Al-munawarah, pada dini hari. Membran malam perlahan tersingkap, berganti dengan subuh syahdu. Lengang berpulun dengan udara dingin menggigit. Dan deru sahara hanya terdengar dari jauh. Cerlang fajar sebentar lagi nampak. Shalat subuh hampir tiba, Rasulullah Saw dan para sahabat menyemut pada satu tempat, masjid. Semua hendak bertemu dengan yang di cinta, Allah. Namun sayang, air untuk berwudhu tidak setetes pun tersedia. Tempat mengambil air seperti biasanya kini kerontang.
Dan para sahabat pun terdiam, bahkan ada beberapa yang menyesali kenapa tidak mencari air terlebih dahulu untuk keperluan kekasih Allah itu berwudhu. Rasululllah pun bertanya kepada para sahabat "Adakah diantara kalian membawa kantung untuk menyimpan air?". Berebut para sahabat mengangsurkan kantung air yang dimilikinya. Lalu, Nabi yang begitu mereka cintai itu meletakkan tangannya diatasnya. Tidak seberapa lama, jemari manusia pilihan itu memancarkan air yang bening. "Hai Bilal, panggil mereka untuk berwudhu" sabda nabi kepada Bilal.
Dan para sahabat pun tak sabar merengkuh aliran air dari jemari sang Nabi. Di basuhnya semua anggota wudhu, ada banyak gumpalan keharuan dan pesona yang menyeruak. Bahkan Ibnu mas'ud mereguk air tersebut sepenuh cinta.
Shalat subuh pun berlangsung sendu, suara nabi mengalun begitu merdu. Ada banyak telinga yang terbuai, hati yang mendesis menahan rindu. Selesai memimpin shalat, nabi duduk menghadap para sahabat. Semua mata memandang pada satu titik yang sama, Purnama Madinah. Dan di sana, duduk sesosok cinta bersiap memberikan hikmah, seperti biasanya.
"Wahai manusia, Aku ingin bertanya, siapakah yang paling mempesona imannya?" Al-Musthafa memulai majelisnya dengan pertanyaan.
"Malaikat ya Rasul Allah" hampir semua menjawab.
Dan nabi memandang lekat wajah para sahabat satu persatu. Janggut para sahabat masih terlihat basah. "Bagaimana mungkin, malaikat tidak beriman sedangkan mereka adalah pelaksana perintah Allah."
"Para Nabi, ya Rasul Allah" jawab sahabat serentak.
"Dan bagaimana para Nabi tidak beriman, jika wahyu dari langit langsung turun untuk mereka".
"Kalau begitu, sahabat-sahabat engkau, wahai Rasulullah" pada saat menjawab ini banyak dari sahabat yang mengucapkannya malu-malu.
"Tentu saja para sahabat beriman kepada Allah, karena mereka menyaksikan apa yang mereka saksikan".
Selanjutnya mesjid hening. Semua bersiap dengan lanjutan sabda nabi yang mulia. Semua menunggu, sama seperti sebelumnya pesona sosok yang duduk ditengah-tengah mereka mampu menarik semua pandangan laksana magnet berkekuatan maha. Dan suara kekasih Allah itu kembali terdengar. "Yang paling mempesona imannya adalah kaum yang datang jauh sesudah kalian. Mereka beriman kepadaku, meski tak pernah satu jeda mereka memandang aku. Mereka membenarkan ku sama seperti kalian, padahal tak sedetikpun mereka pernah melihat sosok ini. Mereka hanya menemukan tulisan, dan mereka tanpa ragu mengimaninya dengan mengamalkan perintah dalam tulisan itu. Mereka membelaku sama seperti kalian gigih berjuang demi aku. Alangkah inginnya aku berjumpa dengan para ikhwanku itu".
Semua terpekur mendengar sabda tersebut. Kepada mereka nabi memanggil sapaan sahabat, sedang kepada kaum yang akan datang, nabi merinduinya dengan sebutan "Saudaraku". Alangkah bahagia bisa dirindui nabi sedemikian indah, benak para sahabat terliputi hal ini.
Dan terakhir nabi, mengumandangkan QS Al Baqarah ayat 3: "Mereka yang beriman kepada yang ghaib, mendirikan shalat, dan menginfakkan sebagian dari apa yang kami berikan kepada mereka".
***
Memang, tiada yang lebih indah, dirindui nabi seperti demikian. Kang Jalaluddin Rakhmat menyebutkan, keistimewaan sebutan 'saudara' ini disebabkan beberapa hal.
Pertama: Para sahabat menyaksikan langsung sosok nabi Muhammad, menjumpainya dalam keseharian, menemaninya dalam setiap kesempatan. Para sahabat bertemu langsung dengan beliau, memperhatikan segala perilaku indahnya. Para sahabat beriman kepada Nabi secara lahir. Sedangkan para ikhwan (saudara) mempercayai Rasulullah setelah membaca dan mendengar perilaku beliau.
Kedua: Para sahabat mengenal nabi secara langsung, berada di depan mata. Para sahabat melihat mukjizat seperti tadi, bukan dari cerita atau kisah. Para sahabat mengalaminya sendiri. Sedangkan para ikhwan mengenal nabi secara tidak langsung, hanya berdasarkan bukti-bukti yang rasional. Dan hal ini memerlukan pembelajaran yang tidak mudah, karena lebih abstrak. Dan fitrah manusia selalu mengedepankan hal-hal yang dilihat secara nyata.
Selanjutnya kang Jalal menghimbau, Cintailah Rasululullah, maka ia akan menjadi pusat perhatian. Kapan saja ia diperbincangkan maka kita akan selalu semangat menyimak. Cintailah Rasulullah maka kita akan meniru perilakunya dengan hasil baik. Dan yang lebih dahsyat lagi, cintailah Rasulullah maka beliau akan menganggap kita sebagai saudara (ikhwan) dan janji Allah dalam QS. Annisa: 69, seorang pencinta Rasul akan digabungkan dengan orang-orang yang memperoleh nikmat Allah yaitu Para nabi, para shidiqin, para syahid dan orang-orang shaleh.
***
Tak ada salahnya, pabila saat ini saya mengenang sosok yang hanya saya tahu ciri-cirinya dari sebuah buku. Mengapakah terlalu sering saya mengabaikan teladan sempurna ini. Bahkan, terlalu jauh saya terlontar dari sunnahnya. Padahal, engkau ya Rasul Allah, begitu memperhatikan kami, hingga kami disebut pada saat-saat terakhir kehidupanmu. Ketika maut menjemput, nafas satu-satu dan detik-detik penghabisan di dunia sebelum dengan anggun engkau dipanggil Allah.
Maafkan saya, ya nabi pilihan Allah, shirahmu saya baca tetapi saya hanya mengemasnya dengan rapi dalam memori sebagai sebuah kisah yang nantinya akan saya sampaikan kepada yang lain. Engkau merindukan umat yang berjuang untuk membelamu, padahal saya sama sekali tidak berbuat apapun. Engkau rindui sosok-sosok yang mencintaimu dengan segenap jiwa, dan saya tidak tahu apa bukti kecintaan yang telah saya persembahkan meski hanya sekuntum saja. Betapa malunya saya wahai Rasulullah.
Meski demikian, perkenankan saya menyampaikan salam, salam cinta dan salam kerinduan. Salam bagimu ya Rasul Allah, salam bagimu duhai kekasih Allah yang mulia. Inilah si lemah dari sekian abad dari masamu yang terbentang, menyampaikan salam pekat kerinduan. Inilah si dungu, meski dengan tubuh penuh dengan karat dosa, dengan mata yang seringkali tak terarah, dengan mulut yang kerap menghina dan berdusta, dengan telinga yang sering tuli terhadap kepedihan sesama, memberanikan diri menyapamu dalam kesendirian.
Mengenang engkau ya Rasul Allah, menetaskan dahaga hebat bagi kerontangnya jiwa ini untuk berjumpa denganmu. Mengingatimu tentang betapa rekatnya engkau mencintai para pengikut yang datang jauh setelah engkau tiada, mengkristalkan haru yang tiada tara. Betapapun besar rasa malu ini, terimalah salam, wahai pembawa cahaya kepada dunia.
Betapapun buruk rupa jiwa ini,
Betapapun kerdil pikiran ini,
Betapapun kelu lidah ini berucap,
Ingin saya sampaikan kepadamu wahai nabi al-musthafa:
Shallaallaahu ala muhammad, shallalhu alaihi wasallam...
Salam bagimu ya Rasul Allah.
Sahabat, telah sering kita mengucapkan shalawat terhadap junjungan nabi Mulia, bahkan mungkin disetiap jeda yang kita punya, salam untuk sang tercinta tak lupa kita ungkap. Namun apakah salam yang kita sampaikan benar-benar salam yang ikhlas, salam tanda cinta kita, ataukah salam yang refleks keluar dari mulut kita tanpa ada makna? Wallahu 'A'lam.
mudah-mudahan saat ini dalam dadamu ada yang bergemuruh juga.
Husnul
mahabbah12@yahoo.com

Ir.Endrizal : Menjadi Pengusaha Sukses Dunia-Akhirat

Ir.Endrizal : Menjadi Pengusaha Sukses Dunia-Akhirat
Oleh : Rivanli Azis
(Penulis Kuliah Umum Kewirausahaan)
Ir.Endrizal adalah seorang Pengusaha ternak Sapi yang sukses di Sumatera Barat.Dlihat dari latar belakang Pendidikannya yang nerupakan jebolan Matematika ITB Bandung tahun 1992 rasanya agak meleset kalau akhirnya berkarir dibidang ternak.Seperti halnya Ir.Andri Fajria yang juga suskes dibidang ternak kambing yang merupakan lulusan Tenik Fisika ITB,begitu juga dengan Ir.Endrizal.Ir.Endrizal merupakan Pimpinan UD.Salma Insani yang bergerak dibidang Aqiqah,Potong,Bibit dan Qurban yang berlokasi di Solok.Beliau dulunya juga alumni SMA N 1 Gunung Talang Solok pada tahun 1988 dan dapat PMDK ke ITB Bandung.Kenapa seorang Ir.Endrizal memilih jadi Pengusaha? Salah satu alasannya adalah beliau bertolak dari kehidupan Rasulullah SAW.Rasulullah adalah seorang Pengusaha.Kehidupan ekonominya sangat mapan sehingga ketika Pernikahannya dengan Siti Khadijah maharnya tidak tanggung-tanggung.Bahkan Rasullah SAW itu memiliki Onta Merah yang merupakan kendaraan termahal waktu itu dan kalau disetarakan dengan kendaraan pada masa sekarang mungkin nilainya hampir sama dengan kendaran jenis BMW atau kendaraan mewah lainnya.Bahkan ada 9 dari 10 sahabat yang dijamin oleh Allah SWT masuk surga adalah Pengusaha.Satu orang lagi Bilal bin Rabbah yang menjadi abdi masyarakat.Begitu juga dalam kehidupan para sahabat.Ir.Endrizal teringat ketika masa Hijrah Rasulullah SAW ke Madinah seorang Sahabat bernama Abdurrahman bin Auf meminta pada golongan Anshar untuk ditunjukkan dimana letaknya Pasar.Artinya adalah Pasar merupakan tempat pertemuan penjual dan pembeli sekaligus mempererat silaturrahim.Pasar sudah sedemikian pentingnya bagi kehidupan para sahabat setelah Masjid.Masjid merupakan penjagaan hubungan dan komunikasi vertikal kepada Allah dan Pasar sebagai tempat silaturrahmi sekaligus penopang ekonomi umat Islam.
Ir.Endrizal dalam menekuni bisnis mempunyai misi menjadi Pengusaha Sukses di Dunia dan di Akhirat.Dengan menekuni bisnis ternak Sapi selain mendapat keuntungan secara ekonomis juga memudahkan umat dalam melakukan Aqiqah dan Qurban.Dalam bisnis Sapi ini,Ir.Endrizal telah bekerjasama dengan Dinas Peternakan Solok pada tahun 2000 untuk pengadaan Sapi Bali.Kemudian memasok Sapi untuk Qurban Ke Riau sebanyak 300 ekor.Ada sebuah Spirit dari Riau yang patut ditiru oleh Pemerintah Provinsi Sumbar.Di Riau pada tahun 2020 menargetkan tidak akan memasok Sapi dari Sumbar.Bahkan kalau perlu Riau yang memasok Sapi lagi Ke Sumbar.Kita teringat dengan kualitas Pendidikan Indonesia dengan Malaysia.Dahulu Malaysia berbondong-bondong ke Indonesia untuk belajar.Mereka mengirimkan Putra-Putri terbaik Malaysia untuk menyerap ilmu dari Indonesia.sekarang kita lihat kualitas Pendidikan Malaysia yang semakin maju sedangkan Indonesia semakin jauh tertinggal malahan Indonesia yang berguru kepada Malaysia.Ini sebuah ironi yang patut kita renungkan dan dijadikan cambuk untuk melakukan perubahan dan peningkatan.Di Sumbar sendiri sudah dicanangkan untuk swasembada daging pada tahun 2020.Akan tetapi sampai saat ini belum ada gebrakan berarti dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.Kalau mau jujur banyak daging dari Sumbar yang merupakan kiriman dari Palembang dan Lampung.Apakah Sumbar tidak mampu memenuhi kebutuhan daging sendiri ? Padahal lahan di Sumbar ini cukup banyak dan iklim mendukung untuk peternakan Sapi dan Kambing.
Bagaimanakah kiat Ir.Endrizal bisa sukses menekuni bisnis peternakan ini ? Salah satunya adalah Kesungguhan menekuni bidang usaha.Kesungguhan ini memegang peranan terbesar sebuah kesuksesan.Kesungguhan ini lahir dari sikap batin kita bukan karena ditekan orang atau dipaksa orang.Jika kita ingin merubah nasib kita menjadi lebih baik maka bersungguh-sunggulah untuk keluar dari kesempitan menuju jenjang kesuksesan.Jika ingin menjadi Pengusaha yang handal maka kita sungguh-sungguh untuk jadi Pengusaha.Ikutilah seminar kewirausahaan,baca buku kewirausahaan,berdiskusi dengan orang-orang yang telah sukses,ikut mentoring bisnis agar hasil yang dicapai maksimal sesuai dengan yang kita harapkan,jeli dalam membaca peluang bisnis dan masih banyak lagi aktivitas yang mendongkrak kita agar terus bersungguh-sungguh untuk jadi Pengusaha.Kemudian kiat lain adalah Sabar.Kesabaran dalam menekuni bisnis sangat penting.Untuk menjadi sukses tidaklah segampang membalik telapak tangan.Agar suskes seorang yang menekuni bisnis apapun haruslah sabar dalam menjalankan bisnis tersebut.Adakalanya kita mendapat ujian dan adakalanya kita mendapat kemudahan.Semuanya itu harus kita sikapi dengan kesabaran.
Jika kita berpedoman kepada bisnis Rasulullah SAW ketika menjalankan barang dagangan dari Siti Khadijah,kesabaranlah yang menjadi kunci banyaknya keuntungan yang diperoleh oleh Rasulullah sehingga Siti Khadijah kagum dengan cara berbisnis Rasulullah.Ada sebuah kasus yang menarik dan ini dialami sendiri oleh Ir.Endrizal.Pernah suatu ketika ternak sapi yang dikirim keluar daerah mati mendadak.Setelah diperiksa ternyata sapi ini tidak tahan perjalanan jauh sehingga sapi ini harus mendapat asupan nutrisi yang memadai dan vitamin yang menajga staminanya.Kematian sapi ini tidak membuat Ir.Endrizal putus asa.Malahan beliau menghadapinya dengan sabar dan menjadikan kematian tersebut sebagai ilmu dan uang kuliah.Artinya pengalaman pahit yang didapatkan akan menjadi pelajaran yang berguna untuk masa yang akan datang agar tidak terulang lagi.
Kemudian kita yang tidak kalah pentingnya adalah sifat kejujuran.Pada hari ini kejujuran menjadi barang langka di negeri ini.Kebanyakan Pengusaha mengambil untung sesaat dengan menipu pelanggan atau pembeli.Barang yang jelek dikatakan bagus,takaran dikurangi,barang yang sudah hampir kadaluwarsa dikatakan masih baru, dan masih banyak lagi perilaku yang tidak patut ditiru oleh seorang Pengusaha yang ingin sukses di dunia dan di akhirat.Sungguh sangat berbeda dengan kepribadian Rasullah SAW dalam berbisnis.Rasulullah dengan kejujurannya menarik minat orang-orang untuk membeli barang dagangannya.Barang yang sudah jelek diletakkan agak ke belakang dan barang yang masih baru dikedepankan.Jika konsumen bertanya dijawab dengan jujur sehingga pembeli tidak merasa dirugikan.
Ir.Endrizal dalam hal aqiqah bekerjasama dengan Rumah Sakit dan Bidan.Pada aqiqah ini sudah termasuk dengan koki dan ustadz yang akan memandu acara.aqiqah seorang anak.Ir.Endrizal berprinsip ”jual dulu baru dibeli” dalam menekuni usaha.Hal ini terkait dengan modal.Banyak Mahasiswa yang ragu berbisnis karena tidak ada modal.Padahal banyak peluang bisnis tersebut.Misalnya bagi mahasiswa asal solok dapat menjual beras solok di tempat kosnya.Mahasiswa menjual dulu beras-beras yang dikirim dari kampung untuk dijadikan modal dalam mengembangkan usahanya.