Selasa, 02 Desember 2008

Antara Yusuf dan ABG Kita

Antara Yusuf dan ABG Kita
Oleh : Rivanli Azis*

Hari itu menjadi awal perjalanan panjang hidup seorang Yusuf.Anak Nabi Ya’qub itu dikhianati saudara-saudara seayahnya.Meski Ya’qub mulanya tak mengizinkan,mereka tetap memaksa dibolehkan membawa Yusuf bermain-main.Akhirnya,Yusuf dibawa main.Niat jahat saudara-saudaranya terus menggelora.Akhirnya Yusuf dilempar ke dasar sumur.Untuk mengelabui ayahnya yang buta,ia bawa baju Yusuf pulang.

Betapa malang nasib anak muda berhati mulia itu.Ia harus meringkuk di dalam sumur.Tetapi Allah berkehendak lain.Di kemudian hari diketahui, baha semua cobaan itu adalah bagian dari jalan menuju kemuliaannya.Tak ada prestasi tanpa ujian.Karena ujian membuat prestasi jadi jelas ukurannya.Demikian pula iman.Setiap orang mukmin pasti diberi ujian oleh Allah.Tak terkecuali Nabi dan Rosul Allah.

Beberapa waktu kemudian,ada kafilah lewat.Mereka beristirahat dekat sumur itu.Salah satu dari mereka hendak mengambil air di dalam sumur itu.Ia pun memasukkan timbanya ke dalam sumur, tanpa sedikitpun tahu bila di dalam sumur itu ada seorang anak muda,korban kejahatan saudaranya.

Segera saja Yusuf meraih timba itu.Begitu timba sampai diatas, sang Musafir kaget bukan kepalang.Ia sangat heran.Setengah berteriak ia berucap,”Oh, kabar gembira,ini seorang anak muda.”Ia heran mengapa di dalam sumur ada anak.Tapi,kalau saja si musafir itu orang baik-baik,mungkin cobaan Nabi Yusuf akan berakhir.Tapi Yusuf justru disimpan dan dijadikan barang dagangan.Dan bukannya dikembalikan kepada orang tuanya.Didorong keinginan materi,akhirnya Yusuf dijual.Cobaan Yusuf bertambah lagi.Setelah terkurung didalam sumur,kini ia terkungkung dengan statusnya sebagai orang jualan.

Yusuf dibawa ke Mesir.Setiba disana,nasibnya sedikit berubah.Ia dibeli oleh keluarga Raja Mesir,yang bergelar Al-Aziz.Sejak itu,ujian yang diterima Yusuf seakan reda.Karena keluarga raja memperlakukan Yusuf dengan baik.Yusuf tumbuh menjadi pemuda seperti pada umumnya.Wajahnya tampan.Tubuhnya mempesona.Daya tarik lahiriah ini ternyata menimbulkan ujian lain bagi iman Yusuf.Derita fisik yang ia alami dari perlakuan saudara-saudaranya,kini berganti dengan derita bathin.Apa masalahnya? Istri Al-Aziz ,yang merupakan wanita terpandang di negeri itu tergoda oleh Yusuf.

Syetan mulai merasuki istri Al-Aziz.Ia mencoba menggoda Yusuf.Segala cara dilakukan.Tapi Yusuf tetap tegar.Meski Yusuf sendiri juga perlu kekuatan besar untuk mengendalikan syahwatnya.Pintu dan jendela sudah dikunci oleh istri Al-Aziz.Yusuf bukan sembarang pemuda.Rasa malu dihatinya kepada Allah membuatnya tetap menolak ajakan istri Al-Aziz.Akhirnya istri Al-Aziz mengejarnya.

“Marilah kesini,”kata istri Al-Aziz.
”Aku berlindung kepada Allah,sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik.”
Yusuf pun lari ke arah pintu.Keduanya berlomba-lomba menuju pintu.Wanita itu menarik baju gamis Yusuf.Saat itulah Al-Aziz muncul di depan pintu.Tapi cobaan belum berakhir.Justru istri Al-Aziz menuduh dirinya hendak memperkosanya.
”Apakah pembalasan terhadap orang yang bermaksud berbuat serong dengan istrimu,selain dipenjarakan atau dihukum dengan azab yang pedih,”kata istri Al-Aziz.

Yusuf segera menyela,”Dia menggodaku untuk menundukkan diriku kepadanya.”
Suami (Al-Aziz) meminta agar Yusuf merahasiakan peristiwa itu.Ia juga meminta istrinya agar segera bertaubat kepada Allah.Tapi berita itu sampai juga ke luar.Wanita-wanita di Mesir mengecam peristiwa itu.Tetapi istri Al-Aziz (Siti Zulaikha) tetap berpegang pada pendiriannya.Ia kumpulkan wanita-wanita itu,lalu diberikannya masing-masing sebuah pisau untuk memotong jamuan.Tatkala melihat keelokan Yusuf,mereka tertegun dan melukai jari tangannya.

Akhirnya istri Al-Aziz mengganjar Yusuf dengan penjara.Tapi Yusuf lebih memilih masuk penjara daripada melayani keinginan wanita itu.Yusuf berdo’a,”Wahai Tuhanku,penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku.Dan jika tidak Engkau hindarkan daripadaku tipu daya mereka,tentu aku akan cenderung untuk memenuhi keinginan mereka dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh.”

Di penjara bukan berarti harus berduka lara.Justru di dalam penjara itu Yusuf mendakwahi narapidana yang ada disana.Ketika ia dimintai rekan sesama satu penjara untuk menakwilkan mimpinya,Yusuf mengajak mereka untuk mengEsakan Allah.”Hai kedua temanku dalam penjara manakah yang baik,tuhan-tuhan yang bermacam-macam itu ataukah Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa?

Begitulah, waktu terus berlalu,apa yang ditakwilkan oleh Yusuf benar adanya.Tetapi temannya yang keluar lebih dulu itu lupa pesan Yusuf,agar menanyakan kepada Raja bagaimana keputusan untuk Yusuf.Sampai akhirnya Yusuf bisa keluar,itupun setelah Raja kebingungan mencari siapa yang bisa menakwilkan mimpinya.Saat itu teman Yusuf yang sudah keluar itu baru ingat,bahwa di dalam penjara ada kawannya yang bisa menakwilkan mimpi.

Keluarnya Yusuf menjadi babak baru bagi perjalanan hidupnya.Akhirnya Yusuf bisa tinggal di Istana,malah menjabat bendahara negeri Mesir.Tak lama kemudian, ia bisa berkumpul lagi dengan ayahnya,juga dengan saudara-saudara tirinya.Kini coba sandingkan, antara wajah kehidupan Nabi Yusuf,dengan wajah keseharian anak-anak muda kita?Manakah mereka dari Yusuf?Apa yang bisa kita lihat dari kisah Yusuf dengan perilaku anak muda kita saat ini?Tak akn bisa dibandingkan.Tetapi sebenarnya setiap pemuda bisa mengejar cita-cita besar.Seperti ketabahan Yusuf itu.Bukan justru seperti sekarang.Banyak anak muda yang hancur berantakan.Terlibat kriminalitas,pecandu narkoba,pelaku seks bebas,dan masih banyak lagi perilaku busuk lainnya.Mereka menelan mentyah-mentah budaya barat.Seperti hari kasih sayang,pesta Halloween,dan lain sebagainya.Bahkan budaya yang dinegeri aslinya sudah basi sekalipun masih banyak yang laku keras di negeri ini.

Memang,banyak pihak yang harus bertanggungjawab.Tetapi pertama kali para pemuda itu sendiri yang harus bertanggungjawab.Sebab,meski keburukan mereka berdampak kepada orang lain,tetapi terlebih dahulu diri mereka sendiri yang hancur,di dunia maupun di akhirat.Kecuali mereka yang bertaubat lagi memperbaiki diri.Kita menanti lahirnya sosok-sosok Yusuf.Yang tabah,tegar,dan istiqomah di jalan iman.Meski punya modal ketampanan dan kesempatan,tetapi baginya Allah diatas segala-galanya.Kita menanti pemuda-pemuda Yusuf,agar umat ini tak sampai binasa.Agar bangsa ini tak harus hancur.
(dimuat di harian haluan edisi Februari 2008)
*Penulis adalah Koordinator Humas Lembaga Pengkajian Islam Fakultas Hukum Universitas Andalas Periode 2007-2008

0 komentar: