Senin, 26 Januari 2009

Abdullah Rudolf Smit

Abdullah Rudolf Smit : Kita Hanya Menjadi Diri Kita Sendiri
oleh : Rivanli Azis (Penulis Kuliah Umum Kewirausahaan Unand Padang)
Ada yang menarik pada kuliah umum kewirausahaan yang diadakan Unand pada tanggal 23 Januari 2009.Jika kebanyakan narasumber berbicara trik sukses maka tidak demikian halnya dengan Abdullah Rudolf Smit, Sang Love Warrior atau Pendekar Cinta. Rudolf, begitu ia biasa dipanggil lebih banyak berbicara tentang kebahagiaan untuk mencapai sebuah kesuksesan.Kesuksesan itu tidaklah ditandai dengan kekayaan yang berlimpah,perusahaan yang banyak,karyawan yang ribuan,tabungan yang milyaran atau mobil yang mengkilat melainkan kesuksesan itu ditandai dengan kebahagiaan dan keikhlasan untuk menjalani hidup ini apa adanya.Kalau patokan kesuksesan adalah harta maka itu hanya bersifat duniawi.Akan habis didunia dan tidak akan menolong kita diakhirat kecuali diinfakkan di jalan Allah.Siapa bilang orang kaya itu akan tentram hidupnya?Siapa bilang orang kaya itu bahagia?Namun hal ini tidak berarti kita tidak boleh kaya.Kita boleh kaya asalkan dengan kekayaan itu kita merasa bahagia.Buat apa kaya kalau tidak bahagia.Maka bersyukurlah setiap rezeki yang dilimpahkan oleh Allah SWT kepada kita semua.Allahlah yang mengatur segalanya.
Burung-burung yang beterbangan kesana kemari sudah ada yang menjamin rezekinya.Burung-burung tersebut tidak akan kelaparan.Burung-burung tersebut tidak akan kehausan dan tetap akan hidup sebelum ajal menjemputnya.Siapakah yang mengatur alam ini sehingga tidak ada kekacauan dijagat raya ini?Semuanya bermuara pada Allah SWT.Jika Allah bertindak Kun Fa Yakun (jadilah,maka jadilah ia) maka tidak ada sesuatu kekuatan apapun yang mampu menolaknya atau menandinginya.Allah tidaklah duduk disinggasananya.Alah tidaklah sama dengan makhluknya.Kalau sama dengan makhluk percuma ada Allah.Karena kalau sama dengan kita pasti ada kelemahan dan kekurangan.Sedangkan Allah menurut Al-Qur’an tidaklah demikian.Bagi yang ingin mengenal Allah jangan tanya bagaimana rupanya tetapi kenali bentuk-bentuk penciptaannya yang sungguh menakjubkan.Lihatlah alam raya ini.Orang minang bilang “Alam Takambang Jadi Guru”.Alam mengajari kita bagaimana menjalani hidup ini.Api mati karena disiram air.Kemarahan akan lenyap karena ketenangan dan kelembutan.Maka bagi yang marah berwudhulah.Itulah keserasian alam dengan Islam.
Rudolf menyelesaikan pendidikan tingginya diluar negeri.S1 sampai dengan S3 diselesaikan diluar negeri.S3 dijalani di Amerika hanya satu tahun.Beliau meraih gelar doktor dibidang Tourism Management.Pendidikan tinggi tersebut diselesaikan tanpa ada bantuan sepersenpun dari orang tua.Semuanya dijalani dengan biaya sendiri.Kuliah dan kerja merupakan aktifitas sehari-hari.Pendidikan di Barat mengenal moving class.Kita bisa menyesuaikan waktu kuliah dengan kerja kita.Kuliah selesai dan kerjapun lancar.Di Barat perbedaan pendapat antara mahasiswa dengan dosen dihargai sepanjang pendapat yang kita pegang dapat dibuktikan secara ilmiah.Berbeda dengan negeri Indonesia dimana sebahagian dosennya tidak mau mengakui kemampuan mahasiswanya.Selalu pendapat ia yang benar dan mahasiswa harus patuh.Kalau tidak siap-siap nilainya terancam bahkan bisa gagal.Wajar saja pendidikan di Indonesia anjlok.Malaysia yang dulu belajar sama kita sekarang malah mengajari kita.Banyak generasi muda Indonesia yang menempuh pendidikan di Malaysia.
Rudolf berasal dari keluarga yang pas-pasan.Pada usia 14 tahun sudah mengalami mati suri.Pada saat mati suri ini beliau diperlihatkan adanya Surga dan Neraka.Adik-adiknya mengalami cacat dan ada yang meninggal dunia.Makanya Rudolf ketika melihat adanya pengemis,anak jalanan ataupun orang cacat maka rasa kemanusiaannya akan tersentuh.Terbayang anggota keluarganya.Maka berterima kasihlah kita pada anak jalanan,pengemis, dan orang-rang lemah.Karena dengan mereka kita bisa menunaikan kewajiban kita 2,5 % dari penghasilan kita.Temui mereka dan tunaikanlah hak mereka.Ucapkanlah terimakasih pada mereka.Jangan tunggu mereka mengucapkan terimakasih pada kita.Zakat yang kita berikan tidaklah mengurangi harta kita.Allah menjanjikan harta kita akan bertambah.Siapa yang bersyukur kepada-Nya maka Allah akan menambah nikmat-Nya.Maka jangan sekali-kali ada niat untuk mengkufuri nikmat Allah SWT.
Walaupun alumnus doktor manajemen pariwisata tetapi Rudolf lebih dikenal sebagai Doktor Cinta atau Love Warrior.Cinta tidaklah hanya untuk pasangan hidup akan tetapi cinta juga untuk Allah dan Rasulnya,cinta untuk orang tua,dan cinta untuk kakak-adik.Jika orang beranggapan cinta hanya untuk teman wanita yang “spesial” itu hanya semu belaka.Ada cinta yang lebih hakiki yaitu Cinta pada Sang Pencipta dan Kekasih-Nya Rasulullah SAW.Cinta Kasih merupakan dorongan dari hati nurani yang bersih untuk menjalani dan memberikan sesuatu tanpa keterpaksaan dan tanpa mengharapkan imbalan dari orang dikasihi dan diberi.Berikanlah sesuatu dengan ikhlas.Percuma kita memberi kalau tidak ikhlas.Keikhlasan yang akan membawa kebahagiaan.Rasa bahagia yang meluap akan membawa kita kepada kesuksesan.Sukses di Dunia dan di Akhirat.
Kewirausahaan sebenarnya adalah sikap mental kita.Pantang menyerah,gigih,berani,tidak takut dan beragam trik sukses yang telah disampaikan oleh beberapa Pengusaha Sukses Indonesia semuanya berawal dari mental atau kepribadian.Maka bagi yang merasa tidak cantik,ganteng,pandai,cerdas dan kaya segera hilangkan sikap itu.Kita harus membangun rasa kepercayaan diri yang mantap.Percaya diri merupakan awal dari sebuah kesuksesan yang akan menyertai kita.Percaya diri akan membangkitkan semangat berwirausaha.Percaya diri akan menumbuhkan rasa kecintaan kita terhadap langkah yang kita tempuh.Kita bahagia dengan jalan yang kita tempuh.Itulah kesuksesan yang sesungguhnya.Tersenyumlah maka dunia akan tersenyum.Senyum akan membuat kita semangat menjalani bisnis atau pekerjaan apapun yang kita tempuh.Walaupun bisnis tersebut dari sisi finansial kurang namun kita tetap senyum menjalaninya.Apa sulitnya senyum ?Kalau susah senyum maka pergilah ke Jepang untuk sekolah senyum.Disana disediakan sarana dan prasarana untuk senyum.Tersenyumlah, Sebab Allah sudah menjamin rezeki kita masing-masing.Jangan takut miskin,Jangan takut lapar dan jangan takut gagal.Karena kegagalan sebenarnya adalah kesuksesan yang tertunda.
Setiap orang punya keunikan tersendiri.Dalam dunia ini hanya ada satu Bob Sadino,hanya ada satu Andrie Wongso dan hanya ada satu Rudolf Smit.Bob Sadino tidak bisa jadi Andrie Wongso dan Andrie Wongso tidak bisa jadi Rudof Smit.Semuanya sudah ada yang mengatur.Yaitu Allah SWT.Jadi jangan berharap kita bisa seperti Bob Sadino atau Basrizal Koto.Kita hanya bisa mewarisi semangatnya.Sangat janggal rasanya kalau kita ikut bercelana pendek seperti Bob Sadino.Apa kata dunia ?
Ketika Rudof Smit memutuskan masuk Islam pada tahun 1997 Ibunya tidak marah.Malahan Ibu bahagia dengan jalan yang ditempuh oleh Anaknya.Ibunya akan senang jika anaknya merasa bahagia dengan agama yang dianutnya.Itulah cinta kasih seorang Ibu pada anaknya yang murni.Walapun sebelumnya Ibu Rudolf Smit anti Islam namun ketika Rudolf Smit nyaman dengan agama yang dianutnya, Ibu malahan mendukungnya.Sungguh mulianya hati seorang Ibu.Sehingga wajar kiranya jika Rasulullah SAW mengingatkan umatnya untuk berbakti dan hormat pada Ibu tiga kali lipat dibandingkan seorang Bapak.Karena Ibulah yang mengandung kita,melahirkan kita,merawat dan membesarkan kita.Mempertaruhkan nyawa untuk kelahiran kita.Akankah kita melawan pada Ibu?Masihkah kita mengomel pada Ibu?Tegakah kita menolak perintah Ibu?Pernahkah kita mengucapkan “I Love You Mom” ?Adakah kita peduli pada hari tuanya?Maka hormatilah Ibu.Kasih Ibu tidak ada batasnya.
Dalam berwirausaha tidak ada yang instant.Semuanya berproses.Namun kita cenderung bersikap instant.Kopi Instant,Mi Instant dan segala instant lainnya.Lalui setiap proses dengan cinta kasih.Kita hanya menjadi diri kita sendiri.Tidak menjadi orang lain.Maka mintalah inayah pada Sang Pencipta.Sebab manusia itu bersifat lemah.Mintalah kekuatan pada Allah agar mampu menapaki hidup yang penuh perjuangan ini.

1 komentar:

Abdullah Rudolf Smit mengatakan...

Azis, Banyak terima kasih atas tulisannya. Tulisan Azis terlalu bagus sehingga saya merasa hal ini menjadi beban. Tapi saya akan terima apa saja yang Allah berikan karena hidup kita di dunia ini adalah amanah. Banyak terima kasih. Saya harap saya bisa terus berkarya dengan ridhoNYA.

Btw, minggu tgl. 7 Juni saya akan memberikan motivasi lagi kepada sekitar 100 mahasiswa di Unand dengan tema "berprestasi dari Sekarang"

Syukron