Rio Mantofani : Siapa Bilang Cucian Motor Tak Bergengsi
Oleh : Rivanli Azis
(Penulis Kuliah Umum Kewirausahaan Unand)
Rio Mantofani hadir memberikan motivasi berwirausaha kepada segenap mahasiswa Unand pada kuliah umum kewirausahaan tanggal 16 Januari 2009 kemarin.Rio Mantofani merupakan direktur sebuah usaha pencucian motor yang bernama Mr.Bongkeng.Sebuah nama yang cukup asing ditelinga Mahasiswa dan jarang terdengar.Rio memang sengaja membuat nama usahanya yang unik untuk membangun Brand Image yang bagus.Sebuah nama usaha menentukan berhasil atau tidaknya sebuah usaha.Betapa tidak,dengan nama yang unik apapun usaha yang akan dilakoni oleh setiap orang akan cepat berhasil.Misalnya jika mengingat Mr.Bongkeng maka yang terbayang adalah sebuah usaha pencucian motor.Bahkan Rio Mantofanipun identik dengan Mr.Bongkeng sehingga mengalahkan nama sebenarnya.Jadi,bagi kita yang ingin berbisnis mulailah dengan memikirkan sebuah nama usaha.Jangan asal pilih.Pilihlah sebuah nama yang unik untuk mengingatkan orang bahwa nama tersebut identik dengan usaha kita.
Pada mulanya Rio berbisnis krom besi pada tahun 2000.Bisnis krom ini cukup bergengsi waktu itu.Rio mulai tertarik berbisnis cucian motor setelah melihat kenyataan dilapangan masih sedikit Pengusaha yang bergerak dibidang cucian motor.Sementara lahan masih banyak dan prospeknya cerah karena makin lama semakin banyak pengendara kendaraan bermotor.Mulailah Rio banting stir membuka outlet cucian motor pertama di Siteba.Semula usaha ini diejek oleh keluarga Rio sendiri.Bahkan istrinya menyuruh untuk tutup saja.Alasannya sederhana bisnis cucian motor tidak bergengsi.Beragam tantangan yang dihadapi oleh Rio.Namun itu semua tidak menghalangi niat Rio untuk totalitas dibidang cucian motor.Apalagi Rio memilih bisnis ini karena bisnis krom makin lama makin tidak menjanjikan.Sementara kebutuhan makin lama semakin meningkat.Maka keluarlah energi yang tak diduga-duga dan orang mengenalnya dengan Energi Kepepet (the power of kepepet).Kadangkala kepepet akan membuat seseorang pikirannya akan cemerlang dan cerdas menyiasati situasi.Itu pulalah yang dialami oleh Rio.Pikirannya yang semula buntu mendadak cemerlang ketika melihat kenyataan dilapangan dan melakukan survey kecil-kecilan di Pasar.Dan setiap orang punya energi kepepet ini.Manfaatkanlah energi kepepet yang ada dalam diri kita sendiri.
Rio yang merupakan lulusan SMF Padang dan sempat kuliah di Arsitektur UBH Padang mengutamakan Pelayanan (service) dalam bisnis cucian motor ini.Dalam menghadapi kompetitornya yang semakin lama semakin banyak, Rio memberikan kenyamanan menunggu pada pengendara dengan mendirikan sebuah usaha makanan dan minuman disamping outlet cucian motor dan membuka usaha warnet (warung internet) sehingga langganan tidak jenuh.Pelayanan lainnya adalah adanya kompesor dan semir ban yang memberikan nuansa tersendiri kepada pelanggan sehingga tidak sia-sia harus mengeluarkan uang Rp.10.000 untuk mencuci motor di Mr.Bongkeng.Rio mengutamakan kepuasan pelanggan terlebih dahulu.Jika pelanggan sudah puas berapapun diminta pelanggan akan ikhlas membayar upah cucian.
Berbicara laba/keuntungan Rio secara blak-blakan mengungkapkan 40% dari angka penjualan merupakan keuntungan.Saat ini Rio memiliki 4 oulet cucian motor dengan jumlah kendaraan 100-200 motor/hari setiap outlet.Jika masing-masing outlet 100 motor per hari maka keuntungan yang diperoleh adalah 400xRp.4000=Rp.1.600.000 (satu juta enam ratus ribu rupiah).Sebuah angka yang cukup lumayan dan membantah anggapan bahwa cucian motor tidak bergengsi.
Pada awalnya Rio mengaku usaha cucian motor ini hanya sedikit pelanggan yang didapatnya.3 (tiga) bulan pertama bisa dihitung dengan jari pelanggan yang didapatnya.3 (tiga) bulan berikutnya semakin banyak orang yang mencuci motor dioutletnya.Makin lama semakin bertambah pelanggannya.Saking banyaknya maka dibukalah cabang sehingga sampai saat ini ada 4 (empat) buah outlet cucian motor dengan penghasilan yang lumayan.
Dengan kesuksesannya ini maka datanglah pihak Bank menawarkan kreditnya.Disinilah cerdiknya orang bank.Kalau sudah berhasil dan menguntungkan maka barulah pihak bank ikut nimbrung menumpang untung.Padahal seharusnya Pihak Bank jika ingin membantu Pengusaha kecil bantulah disaat awal-awal berdirinya,bukan pada saat ia sudah berhasil.Kalau sudah sukses buat apa kredit lagi dari pihak bank.Ketika Rio ditawari kredit oleh Bank dan Rio meminta kredit satu milyar rupiah, pihak bank malahan mundur.
Rio memandang aset yang berharga dalam bisnis cucian motor ini adalah karyawan.Karyawan yang ada sudah paham akan bisnis ini dan jangan sampai kesejahteraan karyawan terbengkalai.Karyawan yang baru direkrut akan susah beradaptasi dibandingkan karyawan yang lama dan biasanya karyawan yang baru diajari lebih dulu.Hal ini menambah beban perusahaan.Makanya Rio tetap mempertahankan karyawan yang lama dan sudah bersamanya sejak berdiri usaha cucian motor tersebut.
Ada satu hal yang terlupakan bagi Rio sehingga menjadi masukan yang berharga yaitu masalah lingkungan.Deterjen yang digunakan untuk mencuci motor tentu berefek pada lingkungan.Belum lagi masalah saluran pembuangan air bekas cucian motor.Disini aspek lingkungan menjadi pertimbangan untuk mengembangkan bisnis cucian motor ini.Jangan sampai demi tercapainya keuntungan yang berlipat lingkungan menjadi rusak.
Senin, 26 Januari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar